Jelang Selasa (16/6) siang, harga emas mulai merangkak naik ke US$ US$ 1,730.05



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mulai merangkak naik jelang siang perdagangan Selasa (16/6). Setelah Federal Reserve memperluas program pembelian obligasi korporasi di saat tumbuhnya kekhawatiran akan gelombang kedua virus corona.

Mengutip Reuters, pukul 10.46 WIB, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 1,730.05 per ons troi setelah jatuh lebih dari 1% pada hari sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi US$ 1,737.80.

"The Fed mendorong maju dengan langkah-langkah stimulus lebih lanjut, termasuk obligasi korporasi ini, menunjukkan bahwa jenis pelonggaran moneter akan berlanjut untuk beberapa waktu," kata analis ANZ Daniel Hynes.


Baca Juga: Harga emas spot stabil di US$ 1.725,23 karena dolar melamah

"Ada cukup banyak kekhawatiran seputar prospek ekonomi untuk menjaga permintaan investor cukup solid terhadap emas."

Meningkatkan sentimen risiko dapat, bagaimanapun, mengurangi selera investor terhadap emas, tambah Hynes. Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

The Fed mengatakan akan mulai membeli obligasi korporasi pada Selasa di pasar sekunder, memicu langkah risk-on yang mengirim saham global lebih tinggi dan membebani dolar AS.

Bank of Japan mengatakan pihaknya mengharapkan untuk memompa sekitar 110 triliun yen (US$ 1 triliun) kepada perekonomian melalui operasi pasar dan fasilitas pinjaman.

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 4.000 menjadi 898.000 per gram hari ini (16/6)

Kasus global virus corona baru mencapai lebih dari 8 juta pada hari Senin, ketika infeksi melonjak di Amerika Latin dan Amerika Serikat serta China tengah bergulat dengan wabah baru.

"Meningkatnya infeksi menyiratkan kelemahan ekonomi, kebutuhan untuk melanjutkan ekonomi lebih lanjut (dukungan fiskal dan moneter), yang semuanya mendukung emas," kata ekonom National Australia Bank John Sharma.

Di sisi lain, palladium naik 2,1% pada US$ 1.947,37 per ons, platinum melonjak 1,2% menjadi US$ 820,68, setelah merosot ke level terendah satu bulan pada hari Senin. Perak turun 0,3% menjadi US$ 17,37, tetapi bertahan di atas level terendah tiga minggu sesi terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto