Jelang setahun pembunuhan Jenderal Soleimani, Iran ancam Amerika Serikat



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat (AS) tidak akan menghalangi perlawanan Iran, komandan Quds mengatakan, ketika ketegangan meningkat menjelang peringatan pertama serangan itu.

AS membunuh Soleimani, pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, di Irak pada 3 Januari 2020. Washington menuduhnya mendalangi serangan milisi yang berpihak pada Iran terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.

Beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak AS yang membunuh Soleimani, Iran membalas dengan serangan roket di pangkalan udara Irak tempat pasukan AS ditempatkan. 


Hanya, pasukan Iran yang dalam siaga tinggi secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina yang lepas landas dari Teheran dan menewaskan seluruh awak dan penumpang.

Baca Juga: Waspada terhadap Iran, AS mulai kirimkan kapal selam ke Selat Hormuz

Esmail Ghaani yang menggantikan Soleimani sebagai komandan pasukan elit Quds mengatakan pada Jumat (1/1), Iran masih siap untuk merespons serangan AS yang menewaskan Soleimani.

"Dari dalam rumah Anda sendiri, mungkin akan muncul seseorang yang akan membalas kejahatan Anda," katanya di acara yang disiarkan langsung televisi untuk memperingati ulang tahun Universitas Teheran.

"Kejahatan Amerika Serikat tidak akan menghalangi Pasukan Quds untuk melanjutkan jalur perlawanannya," tegas dia seperti dikutip Reuters.

Dua pembom B-52 AS terbang di atas Timur Tengah pada Rabu (30/12) dalam apa yang menurut para pejabat Washington sebagai pesan pencegahan ke Iran menjelang peringatan tahun pertama serangan yang membunuh Soleimani.

Pada Kamis (31/12), Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Presiden AS Donald Trump berusaha membuat dalih untuk menyerang Iran. Dan, ia mengatakan, Teheran akan membela diri jika terpaksa.

Selanjutnya: Program rudal masuk ke pembicaraan nuklir, Iran: Tegas kami tolak, dan Biden tahu itu

Editor: S.S. Kurniawan