Jelang Tahun Pemilu, Ini Tanggapan Para Pelaku Industri Terhadap Potensi Bisnis TPT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) berpotensi meraih berkah dari momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ditambah, Pesta demokrasi lima tahunan ini bakal digelar kurang dari satu tahun lagi.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB) Nandi Herdiaman mengatakan, sampai saat ini sudah banyak permintaan ke Industri Kecil Menengah (IKM) terkait produksi atribut politik seperti baju, seragam, bendera, kaus, dan umbul-umbul partai politik.

"Kami juga kerja sama dengan asosiasi tekstil. Ketika ada permintaan dari beberapa partai dari pusat atau per wilayah kami siapkan," kata Nandi kepada Kontan.co.id, kemarin.


Nandi mengaku dampak menjelang tahun pemilu sudah terlihat ke konveksi, meskipun belum semuanya.

"Biasanya 6 bulan sebelum Pemilu, tapi saat ini sudah mulai terasa dampaknya. Sudah beberapa partai yang memang bekerja sama dengan konveksi," sambungnya.

Baca Juga: Efek Pemilu Terhadap Industri Tekstil Sudah Terlihat, Tapi Tidak Besar

Menurutnya, sekitar 30% konveksi di Bandung terbantu dengan adanya momentum Pemilu ini. Nandi berharao, jangan sampai partai-partai ikut impor keperluan terkait atribut partai ke luar negeri.

"Jangan sampai impor, mudah-mudahan jangan impor. Ini hajat kami sebagai IKM untuk memanfaatkan momentum Pemilu," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja berpandangan bahwa Pemilu masih jauh dan belum berdampak bagi industri TPT.

"Dari pengalaman Pemilu sebelumnya, ada dampaknya tetapi tidak signifikan," ungkapnya.

Ada juga Ketua Umum Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta yang bilang bahwa efek tahun Pemilu terhadap industri tekstil sudah terlihat tapi masih sangat kecil. Lebih lanjut, dengan adanya Pemilu seharusnya aktivitas industri bisa meningkat.

"Tapi kami masih khawatir peningkatannya tidak besar dan mampu mendongkrak kinerja industri ke kondisi normal, terlebih suplai dari kain-kain impor kan juga masih mendominasi," ungkapnya.

Redma mengaku siap menampung pesanan dari partai untuk barang-barang terkait keperluan partai untuk menyambut tahun Pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto