KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tahun politik level credit default swap (CDS) Indonesia diperkirakan akan fluktuatif. "Jelang pemilu biasanya level CDS agak sedikit volatile karena pasar akan melihat siapa yang terpilih dan apakah terjadi perubahan kebijakan ekonomi," kata I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas, Jumat (27/10). CDS yang kini rendah, Made lihat berpotensi berbalik arah karena level CDS sangat berkaitan dengan potensi default negara tersebut dan perubahan kebijakan ekonomi. "Perubahan kebijkan ekonomi turut dipengaruhi dengan kondisi politik, presidennya siapa kebijakan ekonominya bisa berubah," kata Made. Selain faktor politik, tren penurunan CDS yang turun bisa berbalik arah karena mendapat pengaruh dari kondisi eksternal seperti dari negara-negara tetangga atau yang memiliki rating mirip seperti Indonesia. "Contoh, Yunani cenderung default itu bisa berpengaruh ke kondisi pasar Indonesia karena memiliki rating yang mirip, walaupun sebenarnya kondisi di Indonesia tidak ada masalah," kata Made. Market cenderung melihat sama pada CDS atau rating sesama negara berkembang. Meski begitu, Made berpandangan positif dari sisi fundamental domestik bisa mendukung level CDS Indonesia semakin rendah karena faktor perkembangan kondisi makro.
Jelang tahun politik CDS diprediksi bergerak liar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tahun politik level credit default swap (CDS) Indonesia diperkirakan akan fluktuatif. "Jelang pemilu biasanya level CDS agak sedikit volatile karena pasar akan melihat siapa yang terpilih dan apakah terjadi perubahan kebijakan ekonomi," kata I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas, Jumat (27/10). CDS yang kini rendah, Made lihat berpotensi berbalik arah karena level CDS sangat berkaitan dengan potensi default negara tersebut dan perubahan kebijakan ekonomi. "Perubahan kebijkan ekonomi turut dipengaruhi dengan kondisi politik, presidennya siapa kebijakan ekonominya bisa berubah," kata Made. Selain faktor politik, tren penurunan CDS yang turun bisa berbalik arah karena mendapat pengaruh dari kondisi eksternal seperti dari negara-negara tetangga atau yang memiliki rating mirip seperti Indonesia. "Contoh, Yunani cenderung default itu bisa berpengaruh ke kondisi pasar Indonesia karena memiliki rating yang mirip, walaupun sebenarnya kondisi di Indonesia tidak ada masalah," kata Made. Market cenderung melihat sama pada CDS atau rating sesama negara berkembang. Meski begitu, Made berpandangan positif dari sisi fundamental domestik bisa mendukung level CDS Indonesia semakin rendah karena faktor perkembangan kondisi makro.