KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) merupakan emiten yang paling banyak digemari asing sepekan ini. Mengutip data
RTI Business, investor asing mencatat
net buy pada saham BBRI sebesar Rp 3,16 triliun sepekan lima hari perdagangan pekan ini. Saham BBRI tercatat menguat 6,67% dalam sepekan ke Rp 4.160 per saham. Dalam lima hari perdagangan di Bursa Saham Indonesia (BEI) pekan ini, tiga hari saham BBRI tercatat menguat, satu hari turun dan satu hari stagnan. Rinciannya pada Senin (4/10), saham BBRI menguat 1,79% ke Rp 3.970 per saham. Kemudian pada Selasa (5/10), saham BBRI naik 1,01% ke Rp 3.930 per saham.
Pada Rabu (6/10), saham BBRI kembali menguat signifikan dan menembus angka psikologis Rp 4.000 per saham tepatnya naik 4,83% ke level Rp 4.120 per saham.
Baca Juga: IHSG melesat lebih dari 1%, intip saham-saham yang banyak dikoleksi asing Tapi pada perdagangan Kamis (7/10) saham BBRI ditutup stagnan di Rp 4.120 per saham dan pada Jumat (8/10) saham BBRI masih ditutup menguat tipis 0,97% ke Rp 4.160 per saham. Saat BBRI sudah mulai berbalik arah dari
downtrend setelah menyentuh level terendah di Rp 3.500 per saham pada Selasa (21/9) dalam enam bulan terakhir, setelah right issue saham BBRI dilaksanakan.
Kenaikan saham BBRI ini kerap dinilai sebagai dampak dari
window dressing yang biasanya terjadi pada akhir tahun. Saham perbankan, utamanya BBRI masih menjadi saham favorit pada manajer investasi.
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, pergerakan saham kelas kakap ini menandai
window dressing yang terjadi menjelang tutup tahun. "Biasanya saham-saham big cap merupakan investasi yang dipilih sebagai bagian dari
window dressing," kata analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10). Menurut dia, saham-saham perbankan dan barang konsumen memiliki peluang akumulasi mengingat harga sahamnya relatif terdiskon. Kedua saham itu juga memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar sehingga menarik dicermati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli