Jeli membeli agar tak mendapat buah busuk (3)



Seperti halnya membeli barang, tentunya membeli buah-buahan segar juga perlu ketelitian, supaya tidak tertipu membawa pulang buah yang sudah kadaluarsa. Maklum, tak bisa dipungkiri, ada saja pedagang buah yang berlaku curang demi mengejar untung besar. Pemilik Kios Putra Yoga, Purwanto tak menampik adanya pedagang yang berbuat demikian. Tujuannya, demi untung yang lebih besar. Menurutnya, secara umum ada dua bentuk kecurangan yang banyak dilakukan pedagang buah. Pertama, manipulasi timbangan. Alhasil, berat buah yang didapat konsumen kurang dari berat yang dibayar pembeli. Trik kedua, pedagang buah bisa saja menukarkan buah yang telah dipilih konsumen dengan buah sejenis, namun kualitas lebih jelek. Penukaran buah ini biasanya dilakukan di bawah meja dan dalam  proses yang sangat cepat. Aksi curang ini bisa dilakukan pedagang ketika konsumen lengah atau saat ia mengambil uang dari dompet untuk membayar.Makanya, kata p0emilik kios Putra Yoga ini, pembeli harus jeli dengan meneliti kembali buah yang sudah ditimbang dan akan dibawa pulang.  "Tapi, pedagang di sini mudah-mudahan tidak ada yang melakukan seperti itu," ujar Ibu Purwanto.Sejatinya, menurut Ibu Purwanto, praktek curang seperti itu akan merugikan pedagang sendiri. Pasalnya, saat pembeli sampai di rumah, dan menemukan buah yang mereka beli busuk atau paling tidak berbeda dengan yang dipilih atau timbangannya tidak pas, mereka tidak akan mau kembali ke kios yang sama. Ujung-ujungnya, si pedagang lah yang rugi, kehilangan  pelanggan.Pedagang buah lainnya, Junaedi bilang, para pedagang di Sentra Buah Pasar Rebo umumnya bersikap jujur. Untuk mencari keuntungan lebih, mereka punya strategi lain. Salah satunya dengan menyediakan jasa pembuatan parsel buah. Makanya, rata-rata pemilik kios di sana menyediakan keranjang untuk parsel.Kata Junaedi, setelah pembeli menentukan buah yang akan dijadikan parsel, maka ia akan menatanya di dalam keranjang dan melapisinya dengan plastik bening. "Jadi, pembeli bayar harga buah plus harga keranjang," tuturnya.Terdapat beragam ukuran keranjang bambu untuk parsel yang disiapkan pedagang. Harganya mulai dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 200.000 per unit. "Untuk yang ratusan ribu, pembeli harus pesan dulu, nanti saya carikan," ujar Junaedi. Purwanto juga menyediakan layanan serupa. Di kiosnya, ia menyediakan keranjang parsel dengan harga Rp 8.000 sampai dengan Rp 30.000 per unit.Sama seperti Junaedi, ia pun tidak memungut tarif pembuatan parsel. "Cukup bayar buah dan keranjang, karena pengerjaannya juga simpel," imbuh Purwanto.Keduanya mengaku, pesanan parsel tidak selalu ada tiap hari. Hanya sesekali dicari orang ketika hendak menjenguk kerabat di rumah sakit atau untuk kantor. Pesanan lumayan ramai ketika jelang lebaran atau hari besar lainnya. Kata Junaedi, saat seperti itu, sehari bisa ada pesanan tiga parsel. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini