Jemaah haji diminta waspada virus baru mirip SARS



JAKARTA. Calon jemaah haji Indonesia diminta waspada terhadap kemungkinan penyebaran virus korona menyusul kematian warga Arab Saudi yang diyakini akibat virus mirip SARS tersebut.

"Tentu saja semua pihak (harus) mewaspadai," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, kepada wartawan BBC Indonesia Heyder Affan, Rabu (26/09).

Kementerian Kesehatan Indonesia menurutnya terus berkoordinasi dengan petugas kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi, agar mempersiapkan diri sesuai prosedur penindakan dan pencegahan penularan.


Ditanya apakah Indonesia telah menyiapkan opsi membatasi perjalanan haji ke Arab Saudi apabila virus ini mulai menyebar, Tjandra Aditama mengatakan: " Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)sudah mengeluarkan (pengumuman) bahwa sampai hari ini tidak ada travel restriction dalam bentuk apapun juga ke berbagai bentuk belahan manapun juga".

"Jadi kita sampai hari ini tidak ada pembatasan apapun untuk perjalanan apapun (termasuk naik haji)," tandas Tjandra Yoga.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi, ungkap Tjandra Yoga, meminta calon jemaah Indonesia tidak khawatir berlebihan. "Mereka menyatakan pada saat musim haji ini masyarakat diminta melakukan pencegahan seperlunya, meningkatkan personal hygiene, kebersihan tangan dan menggunakan masker pada kawasan yang padat," katanya

WHO lakukan pemantauan

WHO sejauh ini menyatakan, tidak ada alasan untuk menerapkan larangan bepergian ke Timur Tengah karena belum ada kasus baru yang muncul. Sebelumnya, WHO sudah memantau virus pernafasan mirip SARS itu dan menetapkan virus itu menjadi penyebab kematian seorang pasien di Arab Saudi.

Virus yang dikenal dengan nama virus korona ini diyakini menyebabkan seorang pria berkebangsaan Qatar dalam kondisi kritis di London, Inggris. WHO meminta dunia tetap tenang sambil menunggu para ahli menyelidiki virus tersebut termasuk pola penyebaran dan tingkat bahaya.

Seiring dengan datangnya musim haji di Arab Saudi bulan depan, WHO mengatakan mereka tetap siaga akan segala kemungkinan. Sebelumnya, sejumlah wabah penyakit menyebar pada musim haji termasuk flu, meningitis dan polio.

Menurut Tjandra Yoga, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan bahwa kasus ini sangat jarang terjadi. WHO sejauh ini mengatakan, tidak ada alasan menerapkan larangan bepergian ke Timur Tengah karena belum ada kasus baru yang muncul dan pola penyebaran juga masih belum jelas.

Sejauh ini, WHO tidak menemukan sumber penyebaran virus ini sama cepatnya dengan SARS.     "Sampai hari ini tak ada tambahan baru (kasus). Dan sampai hari ini tidak ada satu orang petugas kesehatan pun yang tertular sakit. Artinya virus corona ini tidak terbukti menular antar manusia," kata Tjandra.

Perlu diketahui, virus SARS ditularkan pada manusia oleh musang di China, hingga terbawa ke-30 negara di dunia. Pusat penyebaran saat itu berada di Hong Kong.

Sejumlah ahli kesehatan lain juga mengatakan meski saat ini tingkat bahaya virus belum diketahui, kewaspadaan harus tetap ada. "WHO sampai hari ini menyatakan, kasus ini tak ada tambahan baru (yang tertular karena virus korona), hanya dua orang itu saja," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri