Jemaah Haji Diperiksa Dokter hingga Epidemiolog Setibanya di Tanah Air



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jemaah haji Indonesia akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter, sanitarian, dan epidemiolog setibanya di Indonesia. Pelayanan kesehatan ini disiapkan oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta.

Pemeriksaan bertujuan agar jemaah haji dapat pulang ke tempat asalnya dengan kondisi sehat.

“Jadi saat jemaah mendarat, sebelum turun dari pesawat dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas KKP terdiri dari dokter, sanitarian, dan epidemiolog," kata Kepala KKP Kelas 1 Soetta Naning Nugrahini dalam siaran pers, Kamis (6/7/2023).


Baca Juga: Ini Teknis Distribusi Pembagian 10 Liter Air Zamzam untuk Jemaah Haji Indonesia

Naning mengatakan, dokter akan memeriksa kondisi jemaah maupun mengecek obat yang digunakan selama di pesawat. Jika jemaah sakit, dokter akan langsung mengantar ke klinik KKP.

Sementara itu, sanitarian akan melakukan pengecekan sanitasi di dalam pesawat, untuk mengukur kuman dengan menggunakan mikroskop lapangan, memeriksa kualitas air, dan mengambil sampel makanan dan minuman di dalam pesawat.

Kemudian, epidemiolog bertugas melihat ada atau tidaknya penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah di antara jamaah haji. Caranya dengan melihat rekap kesehatan jamaah haji tersebut.

"Tapi, sebelum itu, tim juga sudah mendapatkan data terkait jemaah yang sehat dan yang sakit dari TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia)" ujar Naning.

Naning mengatakan, tim sudah menyiapkan tiga ruang di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu ruang pemeriksaan, ruang observasi, dan ruang karantina.

Sedangkan di asrama haji, pihaknya menyiapkan klinik yang dilengkapi tempat tidur. Begitu pula satu lantai gedung arafah untuk ruang observasi serta ruang karantina.

Pelayanan, kata Naning, disiapkan karena banyak jemaah yang mengalami masalah kesehatan saat melakukan ibadah haji. Apalagi, sebanyak 80 persen jemaah haji berisiko tinggi.

Baca Juga: Angkasa Pura I Layani Lebih dari 100.000 Jemaah Haji yang Pulang dari Tanah Suci

Selain itu disiapkan juga 10 ambulan yang dibantu oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI dan Dinkes kabupaten/kota sesuai dengan asal jamaah haji tersebut.

“Jika pada waktu perjalanan menuju asrama haji sakit dan memerlukan layanan kedaruratan kami siapkan ambulans dan kami antar ke RSUP Dr. Sitanala sebagai rumah sakit rujukan atau ke rumah sakit terdekat," kata Nanung.

Sebagai informasi, KKP sudah menyiagakan empat rumah sakit rujukan sesuai dengan penyakitnya agar jemaah haji yang sakit segera ditangani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setibanya di Indonesia, Jemaah Haji Diperiksa Dokter hingga Epidemiolog"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .