Ibadah Haji 2023 - Keberangkatan jemaah haji segera memasuki gelombang kedua mulai 8 Juni 2023. Bersamaan itu, layanan jemaah haji Indonesia ditambah. Ada sejumlah layanan baru untuk jemaah haji Indonesia mulai tahun 2023 ini. Dilansir dari website resmi Kementerian Agama (Kemenag), keberangkatan jemaah haji gelombang kedua akan berbeda dengan yang pertama. Saat keberangkatan gelombang pertama, jemaah haji mengenakan pakaian batik yang sudah ditentukan embarkasi masing-masing. Keberangkatan jemaah haji gelombang pertama berlangsung selama 24 Mei-7 Juni 2023. Jemaah haji diterbangkan dari Indonesia ke Bandara Prince Muhammad bin Abdul Azis di Madinah, Arab Saudi.
Untuk keberangkatan gelombang kdua, jemaah haji harus sudah mengenakan kain ihram sejak dari Tanah Air. Keberangkatan jemaah haji gelombang kedua berlangsung selama 8-22 Juni 2023. Jemaah haji terbang dari Indonesia ke Bandara King Abdul Azis di Jeddah, Arab Saudi. Tanpa menginap di Jeddah, jemaah haji langsung diberangkatkan via bus dari bandara ke Mekah untuk menjalani umrah wajib. “Jemaah haji gelombang kedua diminta untuk mengenakan kain ihram semenjak dari embarkasi keberangkatan di Tanah Air, mengingat tidak tersedianya waktu yang cukup dan menghindari penumpukan jemaah saat kedatangan di bandara,” ujar Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat, Selasa (6/6).
Baca Juga: Menag Yaqut: Tambahan Kuota Haji Menunggu Perpres Layanan haji ditambah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji Indonesia. Peningkatan kualitas layanan dilakukan di beragam sektor, termasuk di Arafah dan Mina. Wakil Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Nasrullah Jasam mengatakan, tahun ini ada empat inovasi layanan di Arafah dan Mina. Pertama, penambahan toilet di Arafah. Menurutnya, rasio kamar mandi di Arafah lebih baik dari tahun sebelumnya. "Selama ini, rasio toilet di Arafah adalah 1:150. Tahun ini kita upayakan penambahan toilet sehingga rasionya menjadi 1:50," terang Nasrullah Jasam saat malam Ta'aruf PPIH Daker Makkah di Jarwal, Selasa (30/5/2023). "Kita masih memantau proses penyediaan yang dilakukan masyariq atau perusahan penyedia layanan," sambungnya. Inovasi kedua, lanjut Nasrullah, lantai tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, dilapisi dengan pasir halus. Hamparan pasir halus ini dipadatkan dengan alat berat. Setelah itu, akan digelar karpet dan busa. "Dipadu dengan AC, lantai beralas pasir halus diharapkan menjadikan suhu menjadi lebih dingin," sebut Nasrullah. Inovasi ketiga, instalasi listrik yang tidak lagi mengandalkan generator. Sebelumnya listrik Arafah menggunakan generator. Sehingga dayanya kurang stabil. "Tahun ini sudah sepenuhnya instalasi sehingga daya listrik lebih tinggi. Ini diharapkan menjadikan AC lebih dingin," sebut Nasrullah. "Support listrik untuk alat kesehatan juga lebih optimal," sambungnya.
Khusus di Mina, kata Nasrullah, inovasi tahun ini adalah lantai tenda yang sudah menggunakan keramik. Sebelumnya, lantai tenda di Mina menggunakan batako. "Sekarang sudah berkeramik. Lebih rata. Sehingga diharapkan lebih nyaman untuk ditempati setelah digelar karpet dan busa," tegasnya. "Kita selalu berkomunikasi dengan Saudi untuk kelancaran operasional haji 1444 H," tandasnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto