Jemaah haji tahun ini masih menggunakan Soetta



JAKARTA. Rencana Kementerian Perhubungan (Kemhub) dan PT Angkasa Pura II (AP II) untuk memindahkan lokasi terminal haji dari bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng ke Bandara Halim Perdana Kusuma tahun ini tampaknya akan diundur.

Hal ini disebabkan belum rampungnya persiapan di bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub, Bambang S.Ervan bilang, penyelenggaraan haji baru bisa dilakukan di bandara Halim tahun 2014. "Terlalu riskan dipaksakan tahun ini, karena kesiapan di Halim belum rampung," ujar Bambang, Kamis (28/2).

Sebagai sebuah bandara milik TNI-AU, Halim harus benar-benar siap 100% untuk bisa mengakomodir kedatangan dan keberangkatan jemaah haji. Relokasi jemaah haji sebagai dampak dari perluasan terminal III bandara internasional Soekarno-Hatta yang dilakukan PT Angkasa Pura II (AP II).


Selain haji, aktivitas maskapai lain rencananya juga akan di relokasi. Selama ini, terminal III Soetta digunakan oleh Citilink, Merpati dan anak usaha Lion Air yang baru, Batik Air.

Awalnya, AP II menargetkan, sekitar September 2013 terminal haji di Halim sudah bisa dioperasikan untuk menjadi embarkasi haji. Setiap tahunnya, jemaah haji yang melalui bandara Soekarno Hatta mencapai 55.000 orang dari total sekitar 220.000 jemaah haji yang melakukan ibadah setiap tahunnya.

AP II menganggarkan Rp 11,75 triliun untuk ekspansi Bandara Soetta tahap pertama. 30% berasal dari internal AP II senilai Rp 3,5 triliun. Sedangkan sisanya senilai Rp 8,22 triliun dari eksternal. "Untuk tahun ini, dana yang berasal dari internal sudah mulai direalisasikan  Rp 1,4 triliun, jadi kami memaksimalkan kas internal dulu, baru setelah itu pembiayaan eksternal," ujar Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri