JAKARTA. Para pengusaha bisnis penyeberangan kapal ferry roll on roll off (roro) yang melayani penyeberangan Surabaya-Madura (Suramadu), kini tengah harap-harap cemas. Pasalnya, mereka terancam gulung tikar bila jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura selesai dibangun akhir tahun nanti. Menurut Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Bambang Haryo, banyaknya pengusaha ferry yang gulung tikar sangat mungkin terjadi karena permintaan penyeberangan dengan menggunakan kapal ferry itu bakal merosot tajam hingga 80%. "Kalau sudah turun drastis seperti itu, mau tak mau pasti banyak yang gulung tikar alias bangkrut," tandasnya ke KONTAN hari ini. Padahal kata Bambang, sebelum pembangunan jembatan selesai dilakukan, aktivitas penyeberangan melalui kapal ferry per harinya cukup sibuk. Catatan saja, aktivitas penyeberangan di Suramadu dilayani oleh 18 kapal ferry dengan jumlah operator sebanyak 6 perusahaan.
Jembatan Suramadu Kelar, Pengusaha Ferry Gulung Tikar
JAKARTA. Para pengusaha bisnis penyeberangan kapal ferry roll on roll off (roro) yang melayani penyeberangan Surabaya-Madura (Suramadu), kini tengah harap-harap cemas. Pasalnya, mereka terancam gulung tikar bila jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura selesai dibangun akhir tahun nanti. Menurut Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Bambang Haryo, banyaknya pengusaha ferry yang gulung tikar sangat mungkin terjadi karena permintaan penyeberangan dengan menggunakan kapal ferry itu bakal merosot tajam hingga 80%. "Kalau sudah turun drastis seperti itu, mau tak mau pasti banyak yang gulung tikar alias bangkrut," tandasnya ke KONTAN hari ini. Padahal kata Bambang, sebelum pembangunan jembatan selesai dilakukan, aktivitas penyeberangan melalui kapal ferry per harinya cukup sibuk. Catatan saja, aktivitas penyeberangan di Suramadu dilayani oleh 18 kapal ferry dengan jumlah operator sebanyak 6 perusahaan.