JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan program jembatan udara dapat terealisasi mulai pertengahan tahun ini. Ini demi menurunkan disparitas harga di wilayah-wilayah pegunungan yang jauh dari akses pelabuhan. Agar program ini berjalan efektif, Kemenhub tengah mengusulkan revisi anggaran untuk Jembatan laut dari semula di tetapkan Rp 22 miliar tahun ini menjadi Rp 60 miliar. Dana tersebut akan digunakan melayani angkutan udara perintis cargo di wilayah Papua untuk 11 rute dan satu rute angkutan udara cargo. Saat ini Kemenhub masih menunggu payung hukum untuk program Jembatan Udara ini berupa Peraturan Presiden (Perpres). Kasubdit Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan Bukan Niaga Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Ubaedillah berharap Perpres ini akan keluar dalam dua bulan ke depan. "Kalau Perpres sudah keluar, akan segera dilakukan tender untuk program ini agar harga-harga di wilayah distrik bisa bersaing dengan ibukota kabupaten, " katanya, Jumat (22/4).
Jembatan udara ditargetkan digarap tengah 2017
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan program jembatan udara dapat terealisasi mulai pertengahan tahun ini. Ini demi menurunkan disparitas harga di wilayah-wilayah pegunungan yang jauh dari akses pelabuhan. Agar program ini berjalan efektif, Kemenhub tengah mengusulkan revisi anggaran untuk Jembatan laut dari semula di tetapkan Rp 22 miliar tahun ini menjadi Rp 60 miliar. Dana tersebut akan digunakan melayani angkutan udara perintis cargo di wilayah Papua untuk 11 rute dan satu rute angkutan udara cargo. Saat ini Kemenhub masih menunggu payung hukum untuk program Jembatan Udara ini berupa Peraturan Presiden (Perpres). Kasubdit Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan Bukan Niaga Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Ubaedillah berharap Perpres ini akan keluar dalam dua bulan ke depan. "Kalau Perpres sudah keluar, akan segera dilakukan tender untuk program ini agar harga-harga di wilayah distrik bisa bersaing dengan ibukota kabupaten, " katanya, Jumat (22/4).