KONTAN.CO.ID -Â WASHINGTON. Pemimpin militer Amerika Serikat di Semenanjung Korea mengatakan kepada anggota Senat bahwa meskipun ada penurunan dalam ketegangan dengan Korea Utara namun tak ada perubahan signifikan dalam kemampuan militer negara tersebut sejak pertemuan pertama antara Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un pada musim panas lalu. "Saya melihat dengan jelas bahwa, meskipun ada pengurangan ketegangan dan penghentian provokasi strategis ditambah dengan pernyataan publik tentang niat untuk melakukan denuklirisasi, hanya sedikit perubahan yang dapat diverifikasi telah terjadi dalam kemampuan militer Korea Utara," kata Jenderal Robert Abrams, komandan Pasukan AS di Korea. Abrams mengatakan kemampuan konvensional dan asimetris Korea Utara terus menempatkan AS, Korea Selatan, dan sekutu lainnya berada dalam bahaya. Sehingga militer AS masih perlu untuk mempertahankan postur dan kekuatan yang siap sedia untuk mencegah segala kemungkinan tindakan agresif.
Jenderal Amerika sebut Korea Utara masih melakukan pengembangan dalam program nuklir
KONTAN.CO.ID -Â WASHINGTON. Pemimpin militer Amerika Serikat di Semenanjung Korea mengatakan kepada anggota Senat bahwa meskipun ada penurunan dalam ketegangan dengan Korea Utara namun tak ada perubahan signifikan dalam kemampuan militer negara tersebut sejak pertemuan pertama antara Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un pada musim panas lalu. "Saya melihat dengan jelas bahwa, meskipun ada pengurangan ketegangan dan penghentian provokasi strategis ditambah dengan pernyataan publik tentang niat untuk melakukan denuklirisasi, hanya sedikit perubahan yang dapat diverifikasi telah terjadi dalam kemampuan militer Korea Utara," kata Jenderal Robert Abrams, komandan Pasukan AS di Korea. Abrams mengatakan kemampuan konvensional dan asimetris Korea Utara terus menempatkan AS, Korea Selatan, dan sekutu lainnya berada dalam bahaya. Sehingga militer AS masih perlu untuk mempertahankan postur dan kekuatan yang siap sedia untuk mencegah segala kemungkinan tindakan agresif.