JAKARTA. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menegaskan, Pimpinan DPR telah menerima surat resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyangkut pemilihan Panglima TNI yang baru. Dalam surat tersebut, Presiden mengajukan Jenderal Moeldoko sebagai calon tunggal. Priyo mengakui, surat resmi nama calon Panglima TNI itu diserahkan Presiden ke DPR pada 23 Juli lalu. "Dalam surat tersebut, Presiden hanya mengajukan satu nama, yakni Jenderal Moeldoko," kata Priyo Kepada KONTAN di Gedung DPR, Selasa (30/7). Politisi Golkar tersebut menambahkan, Pimpinan DPR akan segera melimpahkan pengajuan nama tersebut kepada Pimpinan Komisi I DPR. Selanjutnya, pembahasan calon Panglima TNI baru akan mulai dilakukan Komisi I DPR pada pekan ketiga Agustus mendatang. "Bisa saja calon tunggal tersebut diterima. Tapi bisa saja DPR punya pandangan lain," imbuh Priyo. Priyo sendiri menilai, Jenderal Moeldoko adalah sosok prajurit TNI yang hebat. Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), sosok Moeldoko ia kenal sebagai prajurit profesional. "Beliau memang tak terlalu banyak diberitakan, karena saya lihat dia tak mau berpolitik," pungkasnya. Sebagaimana diketahui, Panglima TNI saat ini, Laksamana Agus Suhartono akan segera memasuki masa pensiun pada 25 Agustus mendatang. Karena itu, Presiden mengajukan calon Panglima TNI yang baru untuk menggantikan posisi Agus Suhartono. Sesuai kebiasaan, pergantian Panglima TNI selalu digilir dari tiap kesatuan angkatan bersenjata.
Jenderal Moeldoko calon tunggal Panglima TNI
JAKARTA. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso menegaskan, Pimpinan DPR telah menerima surat resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyangkut pemilihan Panglima TNI yang baru. Dalam surat tersebut, Presiden mengajukan Jenderal Moeldoko sebagai calon tunggal. Priyo mengakui, surat resmi nama calon Panglima TNI itu diserahkan Presiden ke DPR pada 23 Juli lalu. "Dalam surat tersebut, Presiden hanya mengajukan satu nama, yakni Jenderal Moeldoko," kata Priyo Kepada KONTAN di Gedung DPR, Selasa (30/7). Politisi Golkar tersebut menambahkan, Pimpinan DPR akan segera melimpahkan pengajuan nama tersebut kepada Pimpinan Komisi I DPR. Selanjutnya, pembahasan calon Panglima TNI baru akan mulai dilakukan Komisi I DPR pada pekan ketiga Agustus mendatang. "Bisa saja calon tunggal tersebut diterima. Tapi bisa saja DPR punya pandangan lain," imbuh Priyo. Priyo sendiri menilai, Jenderal Moeldoko adalah sosok prajurit TNI yang hebat. Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), sosok Moeldoko ia kenal sebagai prajurit profesional. "Beliau memang tak terlalu banyak diberitakan, karena saya lihat dia tak mau berpolitik," pungkasnya. Sebagaimana diketahui, Panglima TNI saat ini, Laksamana Agus Suhartono akan segera memasuki masa pensiun pada 25 Agustus mendatang. Karena itu, Presiden mengajukan calon Panglima TNI yang baru untuk menggantikan posisi Agus Suhartono. Sesuai kebiasaan, pergantian Panglima TNI selalu digilir dari tiap kesatuan angkatan bersenjata.