KONTAN.CO.ID - Plastik kemasan saat ini sudah menjadi barang yang mudah dan selalu digunakan masyarakat khususnya untuk membungkus makanan. Plastik merupakan suatu produk kimia yang menggunakan bahan polimer sintesis yang murah dan mudah dudapat serta praktis digunakan. Bersumber dari situs Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, ketergantungan terhadap plastik terus meningkat, namun masyarakat kurang menyadari bahaya penggunaannya.
Menurut Baterun Kunsah, Dosen Teknologi Laboratorium Medik (TLM) UM Surabaya, cara untuk menghindari bahaya plastik kemasan adah dengan mengetahui perbedaan plastik kemasan dengan plastik biasa.
Baca Juga: Cek Lowongan Kerja di Astra Honda Motor 2022, Minimal Lulusan D3 Bisa Daftar 7 Macam jenis plastik kemasan
Perlu diketahui bahwa setiap jenis plastik dibuat menggunakan bahan baku dan proses pembuatan yang berbeda. Kunsah memaparkan, dari beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa jenis plastik yang diduga dapat membahayakan kesehatan manusia. Terdapat 7 jenis plastik yang digunakan sebagai botol atau kemasan plastik dan diatur secara internasional dan dipakai di seluruh negara. Penggunaan jenis-jenis plastik ini menggunakan kode dan simbol yang sama di setiap negara. Kode tersebut dikeluarkan oleh
The Society of Plastic Industry tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh Lembaga-lembaga pengembangan system kode seperti ISO (
International Organization for Standardization). Berikut ini jenis-jenis kemasan plastik untuk makanan dan bahayanya untuk kesehatan.
Plastik PET atau PETE
Plastik Polyethylene Terephthalate (PET/PETE) memiliki warna yang jernih, transparan, dan tembus pandang. Plastik ini biasa digunakan sebagai botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. “Botol jenis ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Pemakaian berulang menyebabkan lapisan polimernya akan terurai dan dapat bersifat karsinogenik jika terakumulasi dalam tubuh,”tutur Kunsah, dikutip dari situs UM Surabaya.
Baca Juga: Tetap Tenang, Ini Tips Menghadapi Anak yang Sedang Tantrum Plastik low density polyethylene
Plastik ini merupakan jenis plastik cokelat (
thermoplastic) yang dibuat dari minyak bumi. Plastik ini biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol yang lembek. Sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, permukaan agak berlemak. Plastik ini dapat didaur ulang, sulit dihancurkan tetapi tetap aman untuk makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas.
Plastik PS (Polystyrene)
Jenis plastik ini biasa dipakai tempat makanan berbahan
Styrofoam, tempat minum sekali pakai, karton telur, peralatan dapur plastik, bahan
compact disc, tempat video dan lain sebagainya. Kunsah menyebut jenis PS merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan
styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan ini harus dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf. “Jenis ini juga sulit didaur ulang. Bila didaur ulang bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Plastik ini jika dibakar akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga dan meninggalkan jelaga,”imbuhnya lagi.
Plastik other atau Polycarbonate
Jenis plastik ini memiliki kode angka 7 dan terdiri atas 4 jenis yaitu: SAN (
Styrene Acrylonitrile), ABS (
Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (
Polycarbonate), dan
Nylon. Plastik ini dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, galon air minum, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Kunsah menegaskan plastik jenis SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan temperatur udara. Plastik jenis SAN biasanya terdapat pada mangkok mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi.
Baca Juga: Buka Rekrutmen.bpjs-kesehatan.go.id, Ini Syarat Daftar Lowongan BPJS Kesehatan 2022 Plastik dengan jenis SAN merupakan salah satu bahan plastik yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman. Sedangkan plastik jenis ABS biasa digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Sedangkan plastik PC dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita, kaleng kemasan makanan dan minuman.
“Ironisnya, botol susu bayi yang terbuat dari plastik PC ini. Apabila dipanaskan dapat mengeluarkan
bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang dapat merusak sistem hormon dan mengubah imunitas,” tegasnya. Menurut Kunsah untuk menjaga kesehatan ia mengajak masyarakat untuk meminimalisir penggunaan plastik, misalnya kalau ingin membeli bakso atau makanan lain, pakailah rantang/wadah dari bahan non-plastik seperti masa dulu. “Terakhir, bila ingin memanaskan makanan dengan oven microwave, gunakanlah wadah dari gelas. Bila ingin memilih plastik lemas untuk penutup makanan, pilihlah yang di labelnya tertera
polietilen,” tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News