Jensen Huang Baru Saja Menyampaikan Kabar Baik untuk Para Investor Nvidia, Apa Itu?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Artificial Intelligence (AI) kini telah menjadi pusat perhatian di dunia bisnis, teknologi, dan investasi global.

Nvidia, salah satu perusahaan teknologi terdepan yang berfokus pada pengembangan chip grafis dan solusi AI, terus mencatatkan pertumbuhan luar biasa, baik dari sisi pendapatan maupun nilai sahamnya.

CEO Nvidia, Jensen Huang, memainkan peran kunci dalam memposisikan Nvidia sebagai pemimpin dalam revolusi AI global.


Baru-baru ini, Huang memperkenalkan konsep "Sovereign AI" yang menjanjikan untuk mengubah cara negara-negara memanfaatkan data domestik dan tenaga kerja mereka dalam membangun infrastruktur AI.

Baca Juga: Elon Musk Sindir Bill Gates Bisa Bangkrut Jika SahamTesla Naik 200%

Pertemuan Strategis di Asia Tenggara: Komitmen untuk AI Berdaulat

Pada awal Desember, Jensen Huang melakukan kunjungan ke Asia Tenggara, termasuk bertemu dengan Perdana Menteri Thailand dan Vietnam.

Diskusi ini bertujuan untuk mendukung kedua negara dalam memanfaatkan potensi besar AI untuk mendorong inovasi lokal.

Konsep "Sovereign AI" yang dipaparkan Huang menekankan penggunaan data domestik dan sumber daya manusia lokal, yang didukung oleh infrastruktur komputasi yang canggih.

Manfaat AI untuk Negara Berkembang

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand, Huang menggarisbawahi bahwa investasi di sektor AI dapat membuka peluang di berbagai bidang seperti:

  • Kesehatan: AI dapat digunakan untuk diagnosis penyakit, penelitian obat, dan peningkatan layanan kesehatan.
  • Pendidikan: AI mendukung personalisasi pembelajaran, meningkatkan keterampilan guru, dan memperluas akses ke pendidikan berkualitas.
  • Ekonomi Digital: AI dapat menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan produktivitas di sektor manufaktur dan jasa.
Dengan dukungan Nvidia, Thailand berpeluang menjadi pusat inovasi AI di Asia Tenggara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pertumbuhan Nvidia: Bukti Dominasi di Era AI

Selama tahun fiskal terkini, Nvidia mencatatkan lonjakan pendapatan yang sangat besar. Dalam sembilan bulan pertama, pendapatan perusahaan mencapai US$91,2 miliar, meningkat 135% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagian besar pendapatan ini berasal dari segmen pusat data (data center), di mana perusahaan-perusahaan teknologi besar berlomba-lomba memenuhi kebutuhan komputasi untuk aplikasi AI.

Baca Juga: Musk Ciptakan Dokter AI yang Menggemparkan, Tersembunyi di Lebih dari 400 Juta Ponsel

Untuk mempertahankan posisinya di pasar, Nvidia terus menghadirkan inovasi. Peluncuran arsitektur GPU terbaru, Blackwell, menjadi langkah strategis untuk mengantisipasi permintaan yang terus meningkat. Selain itu, Nvidia telah mengumumkan platform Rubin, penerus Blackwell, yang dirancang untuk mendorong batas kemampuan teknologi ke level berikutnya.

Strategi Nvidia mengikuti prinsip sederhana, seperti yang dijelaskan Huang: "Filosofi dasar kami sangat sederhana: bangun skala pusat data secara menyeluruh, disaggregasi, dan jual kepada pelanggan secara bertahap setiap tahun, serta dorong semua teknologi ke batas maksimalnya."

Pendekatan ini memastikan Nvidia tetap berada di garis depan inovasi, sekaligus menjaga daya saing terhadap kompetitor.

Apa Itu Sovereign AI dan Mengapa Ini Penting?

"Sovereign AI" merujuk pada sistem kecerdasan buatan yang dikembangkan dengan memanfaatkan data domestik dan tenaga kerja lokal.

Konsep ini menjadi relevan dalam era di mana kedaulatan data semakin penting, terutama di tengah kekhawatiran tentang keamanan data dan ketergantungan pada pihak asing.

Huang melihat potensi besar bagi Sovereign AI untuk menyebar ke berbagai sektor di luar perusahaan teknologi besar. Ia percaya bahwa negara-negara yang mengadopsi konsep ini dapat:

  • Meningkatkan efisiensi di sektor publik.
  • Mendorong inovasi lokal.
  • Mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Thailand dan Vietnam, sebagai negara berkembang, dapat memanfaatkan Sovereign AI untuk mengoptimalkan sumber daya mereka.

Investasi di bidang infrastruktur komputasi, pelatihan tenaga kerja, dan pengembangan data lokal menjadi prioritas utama dalam realisasi visi ini.

Baca Juga: China Berlakukan Pembatasan Visa bagi Pejabat AS yang Ikut Campur Masalah Hong Kong

Prospek Masa Depan: Nvidia di Pusat Revolusi AI Global

Dengan permintaan yang terus meningkat, Nvidia tetap optimis terhadap prospek pertumbuhannya.

Perusahaan menghadapi tantangan kapasitas produksi, tetapi Huang percaya bahwa dengan inovasi teknologi dan strategi pengembangan yang jelas, Nvidia dapat terus mendominasi pasar.

Sovereign AI adalah salah satu elemen kunci yang akan mendorong pertumbuhan ini, terutama ketika negara-negara di seluruh dunia mulai menyadari pentingnya kedaulatan data.

Selanjutnya: Terobosan Luar Biasa! Chip Baru Google mampu Menaklukkan Batasan Komputasi Kuantum

Menarik Dibaca: Daftar 5 Negara Favorit Bagi Pemburu Beasiswa Luar Negeri Asal Indonesia

Editor: Handoyo .