KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang tengah bersiap menyambut kehadiran lembaga baru yang bertugas sebagai badan pengawas mata uang crypto. Langkah otoritas Jepang ini merupakan respon atas kejadian yang menimpa investor mata uang crypto Jepang pada Januari 2018 lalu. PadaJanuari 2018, pasar mata uang crypto Jepang ditembus peretas yang menyebabkan kerugian investor sebesar 58 miliar yen. Mengutip Nikkei Asian Review, pembentukan badan mandiri yang belum diberikan nama ini rencananya bakal diresmikan April 2018 mendatang, dengan anggota sebanyak 16 operator perdagangan mata uang crypto Jepang yang diwadahi dua organisasi, yakni Japan Crytocurrency Business Association (JCBA) dan Japan Blockchain Association (JBA). Taizen Okuyama, presiden penyedia platform perdagangan valuta asing Money Partners Group dan ketua JCBA akan didapuk memimpin badan ini. Sementara, Yuzo Kano, CEO bitFlyer dan ketua JBA ditunjuk sebagai wakil ketua. Badan ini akan bekerja sama dengan regulator jasa keuangan Jepang, Japan Financial Service Agency, untuk menetapkan standar keselamatan investor. Selain itu, badan ini juga akan bertanggungjawab menetapkan pedoman untuk penawaran awal serta metode penggalangan dana. Jika lembaga pengawas ini disetujui pemerintah Jepang sebagai lembaga independen, maka lembaga tersebut bisa segera membuat daftar mata uang crypto yang dapat dioperasikan oleh operator pertukaran. Dus, memungkinkan pasar mata uang crypto Jepang bersih dari lebih dari 1.500 mata uang crypto yang diduga digunakan dalam praktik penipuan dan pencucian uang.
Jepang akan bentuk lembaga pengawas mata uang crypto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang tengah bersiap menyambut kehadiran lembaga baru yang bertugas sebagai badan pengawas mata uang crypto. Langkah otoritas Jepang ini merupakan respon atas kejadian yang menimpa investor mata uang crypto Jepang pada Januari 2018 lalu. PadaJanuari 2018, pasar mata uang crypto Jepang ditembus peretas yang menyebabkan kerugian investor sebesar 58 miliar yen. Mengutip Nikkei Asian Review, pembentukan badan mandiri yang belum diberikan nama ini rencananya bakal diresmikan April 2018 mendatang, dengan anggota sebanyak 16 operator perdagangan mata uang crypto Jepang yang diwadahi dua organisasi, yakni Japan Crytocurrency Business Association (JCBA) dan Japan Blockchain Association (JBA). Taizen Okuyama, presiden penyedia platform perdagangan valuta asing Money Partners Group dan ketua JCBA akan didapuk memimpin badan ini. Sementara, Yuzo Kano, CEO bitFlyer dan ketua JBA ditunjuk sebagai wakil ketua. Badan ini akan bekerja sama dengan regulator jasa keuangan Jepang, Japan Financial Service Agency, untuk menetapkan standar keselamatan investor. Selain itu, badan ini juga akan bertanggungjawab menetapkan pedoman untuk penawaran awal serta metode penggalangan dana. Jika lembaga pengawas ini disetujui pemerintah Jepang sebagai lembaga independen, maka lembaga tersebut bisa segera membuat daftar mata uang crypto yang dapat dioperasikan oleh operator pertukaran. Dus, memungkinkan pasar mata uang crypto Jepang bersih dari lebih dari 1.500 mata uang crypto yang diduga digunakan dalam praktik penipuan dan pencucian uang.