Jepang akan kirim lagi vaksin Covid-19 ke Taiwan minggu ini



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan kembali mengirim gelombang ketiga vaksin Covid-19 yang disumbangkan ke Taiwan minggu ini. Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan, ini menunjukkan dukungan lebih lanjut untuk negara tersebut yang sekarang sedang meningkatkan inokulasi.

Motegi bilang vaksin AstraZeneca Plc akan dikirim pada hari Kamis ini dan akan membawa total sumbangan negara itu ke Taiwan sejauh ini menjadi hampir 3,4 juta dosis. Gelombang pertama dikirim pada bulan Juni, diikuti oleh sumbangan kedua awal bulan ini.

"Persahabatan antara Taiwan dan Jepang tidak tergoyahkan. Kementerian Luar Negeri sekali lagi berterima kasih kepada mitra kami dalam kebebasan dan demokrasi atas bantuan hangat dan dukungan kuat mereka," ujar pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Taiwan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/7).


Baca Juga: Sektor Manufaktur Jepang Mulai Belanja Mesin Lagi

Sebelumnya, Taiwan sempat mengeluh karena campur tangan China memblokir kesepakatan awal tahun ini untuk mendapatkan vaksin dari BioNTech SE Jerman. 

Yang terbaru, Foxconn dan TSMC Taiwan mengatakan, mereka telah mencapai kesepakatan untuk membeli 10 juta dosis vaksin Covid-19 BioNTech SE Jerman dengan total biaya dari kesepakatan sekitar US$ 350 juta yang nantinya akan didistribusikan oleh Pemerintah Taiwan

Selain itu, sejak Taiwan kesulitan mendapatkan vaksin dari BioNTech SE Jerman, banyak sumbangan yang mengalir dari negara lain. Bulan lalu Amerika Serikat menyumbangkan 2,5 juta dosis Moderna Inc, sementara negara bagian Baltik, Lithuania, telah menjanjikan 20 ribu suntikan vaksin AstraZeneca.

Taiwan dengan cepat memperluas program vaksinasinya, meskipun sejauh ini hanya sekitar sepersepuluh dari 23,5 juta penduduknya yang telah menerima setidaknya satu dari dua rejimen suntikan. Tetapi pemerintah memiliki jutaan dosis yang dipesan.

Wabah Covid-19 domestik yang relatif kecil di Taiwan sekarang umumnya telah dikendalikan, meskipun masih ada infeksi komunitas yang sporadis.

Selanjutnya: Aturan Keras China Merontokkan Volume Perdagangan di Bursa Aset Kripto Bulan Juni

Editor: Herlina Kartika Dewi