Jepang aktivkan lagi rencana pasang sistem anti-rudal di kapal perang, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - Tokyo. Jepang meningkatkan kewaspadaan dari serangan rudal Korea Utara. Jepang berencana memasang sistem radar anti-rudal di seluruh kapal perangnya.

Jepang sempat berencana memasang sistem radar anti-rudal berbasis Aegis Ashore di kapal-kapal perang, tapi dibatalkan pada pertengahan tahun lalu. Kini dengan ancaman keamanan yang meningkat, rencana itu aktiv kembali.

Jepang khawatir dengan peluncuran rudal balistik yang dilakukan Korea Utara. Demikian diberitakan media lokal surat kabar Asahi.


Seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa pemerintahan di bawah pimpinan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan menyetujui rekomendasi yang telah diajukan Dewan Keamanan Nasional sebelum akhir tahun ini, meskipun keputusan soal jenis kapal hingga besaran anggaran baru akan dibahas tahun depan.

Pemasangan sistem radar Aegis baru di atas kapal bisa menghabiskan biaya dua kali lipat dan membutuhkan waktu tiga tahun lebih lama dibandingkan pemasangan sistem radar yang berada di darat.

Baca juga: Netflix akan filmkan novel dari penulis Indonesia

Dikutip dari kantor berita Reuters, pemasangan sistem radar ini diperkirakan menelan biaya sekitar 2 miliar dollar AS atau setara Rp 28 triliun. Sebelumnya, pada Juni, Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono membatalkan rencana pemasangan sistem radar anti-rudal berbasis Aegis Ashore di daratan.

Nantinya sistem terbaru ini akan memiliki setidaknya jangkauan tiga kali lebih luas dibandingkan sistem sebelumnya. Kapal-kapal perang Jepang dapat menggunakan interseptor rudal untuk menargetkan rudal balistik di area sub-orbit yang diluncurkan oleh Korea Utara atau musuh potensial lainnya, seperti Cina dan Rusia. Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman enggan berkomentar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antisipasi Serangan Korut, Jepang Akan Pasang Sistem Anti-Rudal Aegis Ashore",

Editor : Aditya Jaya Iswara

Selanjutnya: Cara menyembuhkan kemampuan indra penciuman yang hilang akibat corona

Editor: Adi Wikanto