Jepang curiga, Taiwan & Norwegia minat masuk AIIB



TOKYO. Pengaruh China dipastikan bakal terus membesar di masa depan. Pasalnya, semakin banyak negara-negara yang berminat menyetor modal Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Hingga tenggat akhir Selasa (31/3), sikap Jepang masih belum menentu. Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menyatakan, Jepang mencurigai sejumlah faktor yang menyebabkannya ragu masuk AIIB. Misalnya transparansi, ketahanan utang, keamanan sosial dan lingkungan AIIB.

Wajar saja jika Jepang tak berminat masuk AIIB. "Kecuali jika faktor-faktor ini dijamin, Jepang tidak memiliki pilihan selain sangat berhati-hati untuk bergabung," tandas Aso, Selasa.


Sebab, pengaruh Asian Development Bank (ADB) di kawasan Asia bakal susut. Padahal, Jepang merupakan pemilik saham terbesar ADB dengan porsi 15,67% saham. Sementara, sebagai penggagas, posisi China bakal mendominasi AIIB.

Di sisi lain, Taiwan memantapkan diri untuk bergabung di AIIB di detik-detik terakhir. Sikap Taiwan terbilang di luar dugaan. Sebab, Taiwan punya sejarah politik yang buruk dengan China. 

Jurubicara Presiden Taiwan, Charles Chen secara resmi menyatakan bahwa  Taiwan bakal bergabung di AIIB. Tujuannya, memperkuat posisi Taiwan di ekonomi kawasan Asia serta memperkuat hubungan ekonomi dengan negara lain.

Langkah Taiwan mengejutkan banyak pihak. Sebab, Taiwan hingga saat ini tidak tergabung dalam organisasi dunia, termasuk Perserikatan  Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, maupun Dana Moneter Internasional (IMF).

Tapi, tindakan Taiwan bergabung ke AIIB mendapat penolakan. "AIIB dikuasai China yang terus menginginkan pembentukan one China," tulis partai oposisi, Democratic Progressive Party (DPP).

Selama ini, China memandang Taiwan sebagai provinsi yang membangkang dan memaksa keluar dari kedaulatan China. Ketegangan China dan Taiwan sedikit mengendur saat Ma Ying-jeou menduduki kursi Presiden Taiwan sejak tahun 2008.

Selain Taiwan, Norwegia pun menyatakan diri masuk AIIB. "Norwegia ingin berkontribusi terhadap pembangunan dunia di AIIB," ujar Boerge Brende, Menteri Luar Negeri Norwegia. Hingga kemarin, lebih dari 40 negara sudah menyatakan terlibat di AIIB.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie