Jepang dan Korea incar kelebihan produksi LNG Indonesia



JAKARTA. Dua perusahaan asal Jepang dan satu perusahaan Korea menyatakan minatnya untuk membeli liquefied natural gas (LNG) dari Indonesia yang berasal dari kelebihan kapasitas yang ada. "Ada beberapa perusahaan Jepang maupun Korsel yang ingin membeli LNG tersebut," kata Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Budi Indianto, Senin (30/8). Perusahaan yang meminati LNG tersebut yaitu Osaka Gas Co. dan Kansai Electric Power Co. asal Jepang, dan perusahaan pelat merah asal Korsel Korea Gas Corp (KOGAS). Menurut Budi, pemerintah telah menunjuk Pertamina untuk menjual kelebihan LNG-nya. "Perusahaan-perusahaan itu masih mengimpor LNG dari Indonesia dibawah kontrak jangka panjang. Saat ini mereka ingin membeli ekstra LNG yang lainnya dari kelebihan kapasitas yang ada," kata pejabat Pertamina yang namanya enggan disebut. Sebelumnya, BP MIGAS menegaskan, Indonesia kelebihan 68 kargo LNG di tahun 2011 dan berencana untuk mencari pembeli dari Asia. Namun, menurut hitungan BP Migas, kelebihan kapasitas LNG tersebut hanya 20 kargo. Indonesia merupakan eksportir LNG terbesar ketiga di dunia setelah Qatar dan Malaysia. Indonesia memiliki kontrak sebesar 8,4 juta ton per tahun yang akan berakhir pada tahun 2010 ini; plus 3,6 juta ton per tahun yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2011. Dua kontrak tersebut selama ini bersama dengan perusahaan Jepang. Sekadar mengingatkan, pada tahun 2009 sebanyak enam perusahaan Jepang mencapai kesepakatan dengan pemerintah untuk memperpanjang kontrak LNG mereka dengan Indonesia selama 10 tahun terhitung tahun 2011. Tak hanya itu, enam perusahaan tersebut juga setuju untuk membungkus 3 juta LNG dari 2011 hingga 2015, dan 2 juta ton per tahun dari 2020. Enam perusahaan yang terlibat dalam kesepakatan tersebut diantaranya Osaka Gas Co, Chubu Electric Power Co, Kansai Electric Power Co, Kyushu Electric Power Co, Nippon Steel Corp, and Toho Gas Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: