Jepang dan Prancis siap investasi pengembangan Soetta



JAKARTA. Rencana PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II untuk mengembangkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng nampaknya mendapat perhatian pemilik modal asing. Usai Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengungkap ada empat investor yang berminat mengembangkan Soetta dari Perancis, Singapura, Belanda, dan Korea Selatan, kini giliran investor Jepang yang menyatakan minatnya.Direktur Kebandarudaraan Ditjen Perhubungan Udara Kemhub Ignatius Bambang Tjahjono menjelaskan pihak Jepang yang ingin menanamkan modalnya di Soetta merupakan gabungan sejumlah perusahaan atau konsorsium."Mereka sudah melaporkan minatnya kepada saya, mereka siap untuk menanamkan modal saja. Namun operasi tetap dipegang AP II. Namun, saya belum bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut karena itu merupakan kewenangan Kementerian BUMN," kata Bambang, Senin (1/11).Selain konsorsium Jepang, perusahaan asal Perancis disebut Bambang juga tertarik mengikuti tender pembuatan gran desain Soetta. Maklum, bandara tersibuk di Indonesia itu memang dirancang oleh Paul Andreu, seorang arsitek berkebangsaan Perancis."Perusahaan itu juga sudah melapor ke Dirut AP II. Sejauh ini memang baru menyatakan minat untuk membuat desain pengembangannya. Apakah nanti mereka juga akan investasi di Soetta, kami masih menunggu kedatangan kedua kalinya pada Desember mendatang," kata Bambang.Menurutnya, seluruh calon investor yang menyatakan minatnya membantu pengembangan Soetta masih memiliki kesempatan untuk bekerjasama dengan AP II. Maklum, perseroan yang dipimpin Tri Sunoko itu memang masih menyiapkan gran desain pengembangan Soetta ke depan.

JICA akan membantu studi Multiple Airport System di Jakarta Metropolitan Area. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan bandara tersebut, masih harus menunggu desain selesai pada akhir Desember tahun ini. Sebagai perbandingan, untuk menambah kapasitas Bandara Ngurah Rai Denpasar dari 9-10 juta penumpang menjadi 12-14 juta penumpang, PT Angkasa Pura I (Persero) membutuhkan dana Rp 1,9 triliun diatas lahan 120.000 meter persegi.Namun ia menegaskan, Kemhub kemungkinan besar akan menolak jika ada modal dari maskapai asing yang ingin ikut serta dalam pengembangan Soetta."Kalau mereka mau masuk dengan syarat disediakan dedicated terminal untuk pesawat-pesawatnya, ya kami tidak izinkan. Karena bandara di Indonesia digunakan bersama oleh seluruh maskapai," tegasnya.Sebelumnya Direktur Utama AP II Tri S Sunoko menyebut perseroan akan mengembangkan Soetta sehingga mampu melayani 45 juta penumpang per tahun. Saat ini kapasitas bandara itu sekitar 22 juta, terdiri dari kapasitas terminal 1 dan 2 sebanyak 18 juta dan terminal 3 sebanyak 4 juta penumpang. Sementara realitanya tahun lalu saja Soetta sudah melayani lebih dari 37 juta penumpang. Sepanjang Semester I 2010 ini saja jumlah penumpang yang terbang dari dan menuju Soeta tercatat 20,76 juta penumpang."Pengembangan kapasitas terutama akan dilakukan di Terminal 3 menjadi 22 juta penumpang. Sehingga seluruh terminal disana bisa melayani sampai 45 juta juta penumpang. Pengembangan bandara perlu dilakukan, karena dengan pertumbuhan penumpang 10% maka dalam waktu lima tahun ke depan Soekarno-Hatta bisa dilalui 60 juta penumpang per tahun," kata Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: