Jepang geber proyek energi biomassa



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang telah menyetujui proyek biomassa sebagai alternatif bahan bakar. Secara umum, Jepang akan menggunakan bahan bakar dari sumber daya terbarukan berupa minyak sawit mentah (CPO) dan produk inti sawit (palm oil kernel atau PK) dan bahan lainnya.

Seperti dilansir Bloomberg, Jumat (11/10), pemerintah Jepang menyetujui proyek energi terbarukan yang menggunakan bahan "kayu umum" dengan kapasitas ditargetkan hampir empat kali lipat dari tahun ini. Total kapasitas energi sumber biomassa yang disetujui mencapai 11,5 gigawatt. Angka ini naik dari kapasitas tahun 2016 yang hanya 3 gigawatt.

Asal tahu saja, program ini mulai digeber sejak gempa Fukushima pada 2011 silam, di mana pemerintah berusaha mencari alternatif energi dari sumber daya terbarukan seperti solar, angin dan biomassa. Nah, sebanyak 38% sumber biomassa tersebut berasal dari CPO, sedangkan 45% dari kernel, dan sisa 17% dari lainnya.


"Yang diharapkan awalnya adalah memanfaatkan bahan kayu yang tidak terpakai dari hutan di Jepang," jelas Miyuki Tomari kepada Biomass Industrial Society Network, seperti dikutip Bloomberg.

Namun, di sisi lain, perhitungan dampak lingkungan dari proyek ini bisa buruk bagi negara produsen. Menurut Union of Concerned Ilmuwan, emisi karbon dapat bertambah akibat pengeringan dan pembakaran rawa lahan gambut dan hutan tropis untuk menambah areal tanam. Asal tahu saja, dua produsen terbesar CPO adalah Malaysia dan Indonesia.

Pemerintah Jepang menargetkan persediaan biomassa dapat menyokong 4,6% kebutuhan energi Jepang pada tahun 2030, atau setara 7,3 gigawatt. Pada Maret tahun ini, kapasitas biomassa Jepang baru 3,2 gigawatt.

Editor: Dupla Kartini