Jepang gunakan taktik rahasia untuk mengintervensi yen?



TOKYO. Jepang memperkirakan, dampak krisis ekonomi Eropa akan lebih besar dirasakan oleh negeri tersebut. Gubernur Bank of Japan (BoJ), Masaaki Shirakawa memperkirakan ekonomi Jepang tambah carut-marut akibat krisis Eropa.

Ekspor akan menurun akibat penguatan yen secara terus-menerus. "Nilai tukar terus menguat di tengah kejatuhan bursa saham," ujarnya. Beberapa perusahaan besar Jepang seperti Toyota diketahui merevisi target penjualan otomotif di luar negeri lantaran pendapatannya tergerus akibat penguatan yen.

Tak mau terus tertekan, BoJ mencari jalan keluar untuk mengintervensi pasar valuta asing (valas). BoJ mengirimkan kuesioner kepada bank-bank besar menanyakan apakah mereka bisa membantu bank sentral untuk melakukan intervensi di pasar valas luar negeri.


Kuesioner tersebut menjadi sinyal, bahwa otoritas moneter Jepang tengah mengkaji taktik baru untuk melawan penguatan yen. Secara diam-dam BoJ dikabarkan telah lakukan survei terhadap lembaga keuangan di Tokyo selama dua minggu terakhir baik lisan dan tulisan.

Pasar menduga, BoJ kemungkinan besar akan melakukan intervensi tertutup atau rahasia di pasar valas London dan New York. Yang jelas, salah satu pertanyaan yang diajukan BoJ adalah "Apakah cabang anda di luar negeri dapat menerima perintah transaksi dari kami?," demikian bunyi salah satu pertanyaan tersebut.

Pasar juga menilai, intervensi rahasia di luar negeri bisa efektif menjaga yen tidak jatuh di bawah level tertentu mengingat selama ini Jepang hanya lakukan intervensi pada jam perdagangan Asia. Pelaku pasar yakin BoJ kembali bertindak jika dollar melemah hingga melewati level 75 terhadap yen.

Editor: