JAKARTA. Pengusaha Jepang dilaporkan ingin menggencarkan investasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Salah satunya, mereka berencana menjajaki industri pembesaran komoditas tuna dan pabrik pengolahan di sejumlah daerah. "Malam ini saya akan makan malam dengan duta besar Jepang membahas investasi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Kamis. Menurut Susi, investasi yang masih dalam penjajakan itu antara lain pembesaran tuna di Sabang (Aceh) dan pengolahan ikan di Morotai (Maluku Utara).
Selain itu, investor Jepang juga akan masuk dalam pembuatan sekitar enam pelabuhan perikanan di berbagai daerah di Tanah Air. "Realisasinya, tahun depan mudah-mudahan bisa dimulai pembangunannya," kata Susi. Susi mengemukakan bahwa pihaknya juga memiliki program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) guna menarik investasi di sejumlah lokasi. Ini merupakan upaya mengoptimalkan potensi bisnis di daerah. Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyepakati komitmen dengan perbankan dari Jepang, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), untuk saling mendukung dalam mempromosikan dan meningkatkan kegiatan investasi di Indonesia. Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menjelaskan salah satu alasan penandatanganan komitmen ini adalah karena Indonesia merupakan salah satu daerah menarik bagi investasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran lima persen, meski menghadapi perlambatan ekonomi global. Ia menghargai keinginan Jepang yang ingin meningkatkan modalnya dengan menyepakati komitmen ini. Apalagi Jepang merupakan negara terbesar kedua yang memiliki investasi di Indonesia setelah Singapura. Sebelumnya, penilaian positif tentang iklim investasi Indonesia yang menarik bagi banyak pengusaha Jepang itu diamini Presiden Direktur PT Itochu Indonesia (korporasi multinasional yang bergerak di berbagai bidang), Koichi Kawaguchi. Di mata Kawaguchi, Indonesia tetap menarik sebagai salah satu negara tujuan investasi di dunia karena negara ini tidak hanya didukung oleh stabilitas politik yang baik, tetapi juga pasar yang besar, serta ketersediaan sumberdaya alam dan infrastruktur yang memadai.
Sementara Anggota Dewan Direksi Itochu Corporation Eiichi Yonekura di Tokyo, Kamis (10/11), menyatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat penting bagi Jepang. "Dengan rakyat yang bersahabat dan stabilitas politik yang baik, kami tidak membatasi diri untuk hadir di Indonesia," paparnya. Sebagaimana diketahui, jumlah realisasi investasi Jepang secara keseluruhan (di semua sektor perekonomian) pada periode Januari-September 2016 mencapai US$ 4,4 miliar dengan 2.122 proyek. Posisi tersebut menempatkan Jepang berada dalam posisi kedua teratas dari daftar peringkat negara sumber investasi yang masuk ke Indonesia di bawah Singapura yang memimpin dengan jumlah investasi mencapai US$ 7,12 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto