Jepang ke pasar bearish, bursa Asia terkapar



HONG KONG. Bursa saham Asia jatuh ke level terdalam tiga bulan menyusul pasar Jepang terjun ke pasar bearish. Penurunan harga minyak kian menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap prospek perekonomian global.

Indeks MSCI Asia Pacific tenggelam 2,8 % menjadi 116,51 pada 04:01 waktu Hong Kong, Rabu (20/1) menuju penurunan terbesar sejak September. Saham energi memimpin pelemahan seiring minyak memperpanjang penurunan dari penutupan terendah dalam lebih dari 12 tahun.

"Kami akan terus melihat tarik tambang antara sentimen kekhawatiran dan indikator teknis menunjukkan kejatuhan yang sudah dalam. Tahun ini telah terjadi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan minyak, sehingga pasar akan berjuang sampai minyak stabil,” kata Chihiro Ohta, general manager of investment information at SMBC Nikko Securities Inc.


Gejolak di awal tahun ini dipicu kekhawatiran atas kemampuan China mengelola pertumbuhan yang berkelanjutan. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prospek pertumbuhan dunia, menyoroti prospek lemah untuk negara penghasil komoditas dan risiko atas kebijakan Federal Reserve (The Fed) atas suku bunga.

Badan Energi Internasional menyebutkan pasar minyak bisa tenggelam di tengah kelebihan pasokan. Meningkatnya produksi tak diimbangi pertumbuhan permintaan sehingga mengirim minyak lebih rendah.

Indeks Topix Jepang merosot 3,7 % menjadi 1.338,97 pada penutupan di Tokyo, mengambil kerugian sejak tinggi pada 10 Agustus hingga 21 %. Nikkei 225 Stock Average turun 3,7 % menjadi 16.416,19, juga turun 21 % dari puncaknya.

Indeks Nikkei 225 terakhir memasuki pasar bearish Juni 2013, setelah terjun 20 % dalam waktu kurang dari satu. Indeks segera pulih, mengumpulkan 31 % dari rendah pada 13 Juni 2013, sampai akhir tahun itu.

Saham China di Hong Kong jatuh ke level terendah sejak kedalaman krisis keuangan global seiring kemerosotan dollar memacu kekhawatiran atas arus keluar modal. Indeks Hang Seng China Enterprises  anjlok sebanyak 5,5 % sebelum pengupas kerugian 4,3 % pada penutupan di Hong Kong.

Indeks Shanghai Composite kehilangan 1 %.  Indeks Hang Seng turun 3,8 % ke level terendah sejak Juli 2012.

Para pemangku kebijakan di China dan Hong Kong berjuang untuk mencegah lingkaran setan arus keluar modal dan melemahnya mata uang.

Indeks Australia S & P / ASX 200 tergelincir 1,3 % , mengambil kerugian dari tinggi pada tanggal 27 April menjadi 19 %, dekat dengan penurunan 20 % yang akan memenuhi definisi pasar bearish. Saham BHP Billiton Ltd turun 3,5 % setelah perusahaan tambang terbesar dunia dipangkas setahun penuh perkiraan bijih besi .

Indeks acuan Selandia Baru kehilangan 0,2 %. Indeks Straits Times Singapura turun 2,6 % ke 2.011 rendah. Indeks Kospi anjlok The 2,3 % di Seoul . Indeks Taiex Taiwan turun 2 % .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto