Jepang kucurkan ¥ 280 juta untuk hortikultura



KARAWANG. Pemerintah Jepang memberikan hibah senilai total ¥ 280 juta (sekitar Rp 32 miliar) kepada Indonesia bagi pengembangan sayuran dan buah-buahan (hortikultura). Pengucuran hibah itu berlangsung 3,5 tahun.Sebagai tahap awal, bantuan itu berupa bantuan dua unit peralatan mesin vapor heat treatment (VHT) yang bernilai Rp 11,63 miliar dan bangunan laboratorium VHT senilai Rp 3,2 miliar. VHT merupakan alat pengendalian lalat buah yang sering menyerang tanaman hortikultura Indonesia. Bantuan lainnya akan diwujudkan dalam bentuk dana pemeliharaan dan bantuan tenaga ahli.Menurut Suswono, Menteri Pertanian kerjasama ini merupakan realisasi perjanjian ekonomi Indonesia Jepang atau Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) yang ditandatangani pemimpin kedua negara pada 20 Agustus 2009 di Jakarta. Suswono menyatakan, pengembangan hortikultura sangat penting bagi pembangunan pertanian Indonesia. Saat ini, terdapat 323 jenis tanaman hortikultura yang sedang dikembangkan Indonesia.Dari sisi produksi, produktivitas, dan mutu produk, beberapa hortikultura Indonesia sebenarnya telah menunjukkan perkembangan yang baik. "Banyak produk yang tidak kalah bersaing dengan produk negara lain, seperti manggis, tanaman obat, dan beberapa jenis tanaman hias," kata Suswono, usai peresmian Laboratorium VHT di Karawang, akhir pekan lalu.Namun, secara umum produsen hortikultura Indonesia masih harus bekerja keras meningkatkan daya saing, terutama dari tingkat ketersediaan dan pengelolaan panen dan pasca-panen. Berdasarkan statistik ekspor, ekspor sayuran Indonesia baru mencapai 1,7% dari total ekspor, dan ekspor buah-buahan menyumbang 1,2%. Impor buah mencapai 2,1% dan sayuran 6,1% dari total impor.Suswono berharap kerjasama ini bisa meningkatkan angka ekspor buah, khususnya ekspor mangga. "Selama ini kita terkendala persyaratan ketat dari negara-negara tujuan ekspor," ujarnya. Salah satu syaratnya adalah produk yang akan diekspor harus memiliki mekanisme pemanasan uap. Dengan bantuan VHT dari Jepang, maka akan membantu proses pemanasan uap untuk mengendalikan lalat buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini