TOKYO. Jepang akan mengurangi persediaan jagung dan sorgum pada tahun fiskal mendatang. Langkah ini dilakukan untuk mengikis impor biji-bijian dari AS karena Jepang ingin menyurung produksi berasnya untuk mengurangi ketergantungan impor. Eri Utamaru, Assistant Director Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries menjelaskan, persediaan jagung dan sorgum Jepang akan anjlok menjadi 400.000 ton dari 600.000 ton di tahun fiskal per 31 Maret. Asal tahu saja, dari total persediaan itu, 90%-nya merupakan persediaan jagung. Negeri Doraemon ini memang berniat untuk menyurung produksi beras sepuluh kali lipatnya menjadi 700.000 ton per tahun dalam satu dekade mendatang. Jepang sudah menghitung, China akan mengutamakan suplai berasnya untuk masyarakatnya yang makin meningkat sehingga pasokan untuk global pun akan mengkerut. Tak cukup itu saja, Jepang juga berencana menggunakan bekas sisa makanan untuk menggantikan 630.000 ton jagung untuk pakan ternak di tahun fiskal yang berakhir Maret 2021. "Jepang akan menguatkan produksi berasnya sebagai alternatif pengganti jagung yang selama ini diimpor dari AS," kata said Nobuyuki Chino, President Unipac Grain Ltd. di Tokyo. Menurutnya, kompetisi antara Jepang dan pembeli jagung lainnya akan makin ketat. Apalagi, China akan menjadi net importir tahun ini penahanan ekspor gandum oleh Rusia akan membuat sejumlah negara berbondong-bondong membeli biji-bijian AS. Tahun lalu, Jepang mengimpor pakan jagung 11 juta ton dan 96%-nya diangkut dari AS. Pagi ini, kontrak jagung di AS untuk pengiriman desember naik tipis dari penutupan Rabu (29/9) kemarin menjadi US$ 5,0525 per bushelCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jepang kurangi ketergantungan impor jagung dan sorgum
TOKYO. Jepang akan mengurangi persediaan jagung dan sorgum pada tahun fiskal mendatang. Langkah ini dilakukan untuk mengikis impor biji-bijian dari AS karena Jepang ingin menyurung produksi berasnya untuk mengurangi ketergantungan impor. Eri Utamaru, Assistant Director Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries menjelaskan, persediaan jagung dan sorgum Jepang akan anjlok menjadi 400.000 ton dari 600.000 ton di tahun fiskal per 31 Maret. Asal tahu saja, dari total persediaan itu, 90%-nya merupakan persediaan jagung. Negeri Doraemon ini memang berniat untuk menyurung produksi beras sepuluh kali lipatnya menjadi 700.000 ton per tahun dalam satu dekade mendatang. Jepang sudah menghitung, China akan mengutamakan suplai berasnya untuk masyarakatnya yang makin meningkat sehingga pasokan untuk global pun akan mengkerut. Tak cukup itu saja, Jepang juga berencana menggunakan bekas sisa makanan untuk menggantikan 630.000 ton jagung untuk pakan ternak di tahun fiskal yang berakhir Maret 2021. "Jepang akan menguatkan produksi berasnya sebagai alternatif pengganti jagung yang selama ini diimpor dari AS," kata said Nobuyuki Chino, President Unipac Grain Ltd. di Tokyo. Menurutnya, kompetisi antara Jepang dan pembeli jagung lainnya akan makin ketat. Apalagi, China akan menjadi net importir tahun ini penahanan ekspor gandum oleh Rusia akan membuat sejumlah negara berbondong-bondong membeli biji-bijian AS. Tahun lalu, Jepang mengimpor pakan jagung 11 juta ton dan 96%-nya diangkut dari AS. Pagi ini, kontrak jagung di AS untuk pengiriman desember naik tipis dari penutupan Rabu (29/9) kemarin menjadi US$ 5,0525 per bushelCek Berita dan Artikel yang lain di Google News