Jepang longgarkan pembatasan kunjungan untuk 8 negara, tidak dari Indonesia



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi mengatakan pada Jumat (30/10), Jepang akan mulai melonggarkan pembatasan kunjungan dari China dan 8 negara lainnya di Asia.

Melansir Kyodo, pelonggaran aturan kunjungan terkait Covid-19 akan berlaku untuk Australia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Taiwan, China, Selandia Baru, Brunei, dan Vietnam.

Sebelum ini, Jepang memasukkan semua negara tersebut dalam Level 3. Yang berarti, Jepang memberi peringatan kepada semua warga negaranya agar tidak melakukan perjalanan apapun ke sana.


Selain penurunan level ke-9 negara tersebut, Jepang menaikkan tingkat untuk Myanmar dan Yordania ke Level 3 karena tercatat mengalami peningkatan jumlah kasus virus corona baru.

Dengan tambahan dua negara tersebut, Jepang kini sudah memberikan peringatan Level 3 untuk 152 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Peringatan semacam itu sengaja Jepang susun untuk memperingatkan para pelancong tentang kemungkinan risiko 'terdampar' di negara asing karena adanya kontrol perbatasan yang diperketat dan penerapan lockdown.

Baca Juga: 47 Kasus Covid-19 baru sehari di China, terburuk dalam dua bulan  

Tidak perlu lagi menjalankan karantina

"Kami akan mencabut peringatan perjalanan untuk semua wilayah saat penerbangan internasional reguler mulai dilanjutkan. Namun, peringatan tetap diberlakukan untuk Suriah, Irak, dan wilayah lain di mana situasi keamanan memerlukan kehati-hatian," ungkap Motegi seperti dikutip Kyodo.

Sebagai tambahan, Motegi mengatakan, Jepang dan Vietnam telah sepakat untuk memulai kembali perjalanan bisnis timbal balik mulai Minggu (1/11).

Dengan aturan baru tersebut, para pelancong tidak perlu lagi menjalankan karantina selama 14 hari setelah kedatangan jika mereka dites negatif untuk virus corona, dan menyerahkan rencana perjalanan di antara tindakan pencegahan lainnya.

Vietnam juga jadi negara ketiga setelah Singapura dan Korea Selatan yang menerima perlakuan khusus tersebut.

Secara bertahap Jepang mulai berani membuka akses perjalanan dari luar negeri demi pemulihan ekonomi negaranya. Di sisi lain, angka kasus Covid-19 di Jepang sebenarnya masih terus bertambah.

Selanjutnya: Gawat, Jepang tak akan bergabung dalam perjanjian larangan nuklir PBB