Jepang masih keras kepala, berpotensi hapus Korea Selatan dari daftar putih



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Korea Selatan memperingatkan Jepang agar tidak memperumit keadaan dapat membuat hubungan dagang kedua negara bernilai sekitar US$ 80 miliar makin kacau dan bisa mengancam rantai pasokan global untuk industri ponsel cerdas dan perangkat elektronik.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha mendesak mitranya dari Jepang untuk mencabut pembatasan ekspor bahan baku yang dibutuhkan perusahaan Korea Selatan untuk menghasilkan chip komputer.

Baca Juga: Saham SM Entertainment, agensi Red Velvet, turun ke level terendah setahun terakhir


Dia juga mendesak Tokyo untuk tidak memperparah situasi dengan menghapus Korea Selatan dari daftar negara yang dapat berdagang dengan Jepang dengan batasan minimum.

Sejumlah sumber CNN menyebut Jepang akan mengambil keputusan jadi tidaknya untuk mengeluarkan Korea Selatan dari daftar putih pada 2 Agustus mendatang. Daftar tersebut sendiri berisi negara-negara dengan perlakuan khusus dari pemerintah.

Jika itu terjadi, maka perusahaan asal Jepang akan memerlukan lisensi pemerintah untuk menjual produk apa pun yang berpotensi digunakan untuk aplikasi senjata dan militer ke perusahaan Korea Selatan.

Baca Juga: China mulai penyelidikan anti-dumping produk impor meta-Cresol asal AS, UE, Jepang

Korea Selatan adalah mitra dagang terbesar ketiga Jepang, dengan nilai impor mencapai sekitar US$ 54 miliar dalam setahu.Termasuk mesin industri, bahan kimia, dan mobil.

Kebuntuan hubungan antara kedua negara dimulai awal bulan ini ketika Tokyo menempatkan kontrol pada ekspor tiga bahan kimia ke Korea Selatan. Bahan-bahan yakni poliamida berfluorinasi, photoresists dan hidrogen fluoride di antaranya bisa digunakan untuk membuat chip komputer.

Pembatasan ini berdampak pada industri semikonduktor global, yang sebelumnya sudah di bawah tekanan dari permintaan yang lesu. Termasuk Samsung dan SK Hynix yang membuat hampir dua pertiga dari total chip memori yang ada di dunia.

Baca Juga: Juni, ekspor China untuk magnet tanah jarang ke AS turun 3,9%

Editor: Tendi Mahadi