KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kementerian Pertahanan Jepang pada hari Senin (25/10) melaporkan kehadiran 5 kapal Angkatan Laut Rusia melalui Selat Tsushima, barat daya Jepang. Kelima kapal tersebut sebelumnya diketahui telah bergabung dengan kapal China dalam sebuah patroli gabungan.

Melansir Kyodo, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang melihat lima kapal angkatan laut Rusia berlayar ke timur laut, sekitar 140 kilometer barat daya Tsushima, di prefektur Nagasaki. Kapal mendekat sekitar pukul 10 malam pada hari Sabtu (23/10) dan kemudian memasuki Laut Jepang.

Sekitar pukul 10 pagi pada hari Minggu (24/10), sebuah helikopter terlihat lepas landas dan mendarat di sebuah fregat, salah satu dari lima kapal Rusia, sekitar 60 km timur laut Tsushima.

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihiko Isozaki mengatakan pemerintah mengikuti perkembangan dengan perhatian sangat tinggi.

"Kami akan terus melakukan kegiatan pengawasan secara menyeluruh di wilayah perairan dan udara sekitar Jepang," kata Isozaki dalam pengarahan hariannya, seperti dikutip Kyodo.

Baca Juga: Kapal perang Rusia dan China mengadakan patroli bersama pertama di Pasifik

Bagian dari patroli gabungan dengan China

Kementerian Pertahanan Jepang menduga bahwa kesepuluh kapal milik Rusia dan China yang sempat mendekati Jepang merupakan bagian dari latihan bersama yang dilakukan oleh kedua negara di Laut Jepang pada pertengahan Oktober.

Sepuluh kapa angkatan laut tersebut bergerak melewati Selat Tsugaru, antara pulau Honshu dan Hokkaido, pada 18 Oktober lalu.

Selanjutnya, armada kapal tersebut bergerak ke selatan menuju Samudra Pasifik dan melintasi Selat Osumi di Prefektur Kagoshima, barat daya Jepang, sebelum memasuki Laut Cina Timur.

Kapal Rusia dilaporkan mulai berpisah dengan mitranya dari China di gugusan pulau sekitar Nagasaki sekitar pukul 11 pagi pada hari Sabtu.

Kementerian Pertahanan Jepang mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mencatat kehadiran armada kapal angkatan laut dari Rusia dan China di Selat Tsugaru atau Selat Osumi secara bersamaan.

Selanjutnya: Perkuat militer, Korea Utara curiga Jepang bersiap melakukan perang agresi