KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang saat ini sedang memulai proses revisi Strategi Keamanan Nasionalnya (NSS) untuk satu tahun ke depan. Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah menggambarkan gerakan militer China sebagai tantangan bagi tatanan internasional. Mengutip Kyodo, Strategi Pertahanan Nasional (NDS), dokumen yang berada di bawah NSS, bisa menjadikan penembakan rudal balistik China ke zona ekonomi eksklusif Jepang pada bulan Agustus sebagai alasan untuk memasukkan China ke dalam kategori tersebut. Terkait bagaimana cara mengkarakterisasi China, Partai Demokrat Liberal (LDP) pada bulan April mengusulkan agar pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida harus menyebutnya sebagai "ancaman" di NSS.
Jepang Melihat Gerakan Militer China Sebagai Tantangan Bagi Tatanan Internasional
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang saat ini sedang memulai proses revisi Strategi Keamanan Nasionalnya (NSS) untuk satu tahun ke depan. Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah menggambarkan gerakan militer China sebagai tantangan bagi tatanan internasional. Mengutip Kyodo, Strategi Pertahanan Nasional (NDS), dokumen yang berada di bawah NSS, bisa menjadikan penembakan rudal balistik China ke zona ekonomi eksklusif Jepang pada bulan Agustus sebagai alasan untuk memasukkan China ke dalam kategori tersebut. Terkait bagaimana cara mengkarakterisasi China, Partai Demokrat Liberal (LDP) pada bulan April mengusulkan agar pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida harus menyebutnya sebagai "ancaman" di NSS.