Jepang menyeret indeks acuan Asia ke zona merah



TOKYO. Aksi jual yang terjadi di bursa Jepang menyebabkan bursa Asia memerah. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.02 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 138,35.

Sektor bahan baku dan kesehatan menjadi dua sektor dengan penurunan terdalam di kawasan regional.

Sementara, berdasarkan data CNBC, bursa Jepang mengalami tekanan terbesar di antara rekan-rekan sejawatnya. Pagi ini, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,48%. Sedangkan indeks Topix turun 0,59%.


Di Australia, indeks ASX 200 terpeleset 0,25% pada awal transaksi, di mana hampir seluruh sektor memerah. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,12%.

Pergerakan market hari ini banyak digerakkan oleh haga minyak dan antisipasi pelaku pasar mengenai data ekonomi China yang dirilis pekan ini.

Menurut Chris Weston, chief market strategist IG Ltd, di tengah pasar yang bergerak lambat seperti sekarang, sejumlah isu yang mempengaruhi di antaranya pergerakan dollar AS, harga minyak, dan London Interbank Offered Rate (LIBOR).

"Kendati demikian, market saat ini tidak berada di posisi yang akan menyebabkan kecemasan di pasar yang lebih luas," paparnya.

Sekadar tambahan informasi, harga minyak tertekan kemarin setelah sehari sebelumnya melonjak nyaris 3%. Harga minyak WTI ditutup dengan penurunan 0,6% menjadi US$ 42,77 per barel. Sedangkan harga minyak Brent tergerus hampir 1% menjadi US$ 44,98 sebarel.

Penurunan harga minyak merefleksikan adanya penambahan cadangan minyak yang cukup mengejutkan di AS pekan lalu. Reuters melaporkan, data awal dari American Petroleum Institute menunjukkan cadangan minyak AS naik 2,1 juta barel pada pekan yang berakhir 5 Agustus. Sedangkan analis meramal penurunan sebesar 1 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie