Jepang optimistis dapat pengecualian dari tarif impor AS



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menteri Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko mengatakan, pihaknya optimistis beberapa produk baja dan aluminium Jepang akan dikecualikan dari tarif Amerika Serikat (AS) yang baru karena tidak dapat diganti dengan cepat.

"Saya pikir ada kemungkinan besar bahwa produk baja dan aluminium Jepang akan dibebaskan dari tarif baru pada basis per-item, karena mereka berkontribusi besar terhadap industri AS dan banyak dari mereka memiliki sedikit pengganti," ujar Seko, dilansir dari Reuters, Selasa (20/3).

Presiden AS Donald Trump telah menetapkan kebijakan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium, tetapi mengecualikan Kanada dan Meksiko serta Australia. Selain dari ketiga negara ini, Trump mengatakan "tidak ada pengecualian". Namun, pemerintahan Trump membuka ruang bagi importir baja dan aluminium untuk mencari pengecualian untuk produk tertentu.


Menurut Seko, pembuat baja Jepang dan lainnya mendorong klien AS mereka untuk mengajukan pengecualian. Dari sisi diplomasi tingkat tinggi, Jepang juga dikatakan Seko akan terus mencari pengecualian negara. "Kami akan terus menerus dan dengan gigih meminta perwakilan perdagangan AS untuk membebaskan Jepang dari tarif," kata Seko, dilansir dari Reuters.

Argumen Seko bahwa produk baja dan aluminium Jepang bakal dikenakan pengecualian adalah karena ekspor baja dan aluminium Jepang ke AS tidak terlalu besar. Negeri sakura tersebut mengekspor sekitar 2 juta ton produk baja per tahun ke AS. Hanya sekitar 5% dari total ekspor baja Jepang, namun produsen baja Jepang khawatir apabila bahwa tarif AS dapat memicu perang dagang.

Dari produk alumunium, Jepang memproduksi sekitar 2,1 juta ton aluminium berguling dan diekstrusi selama setahun, lalu mengekspor sekitar 27.000 ton ke AS dari total ekspor sekitar 243.000 ton.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie