JAKARTA. International Maritime Organization (IMO) memasang Marine Electronic Highway (MEH) di perairan Batam Indonesia. MEH ini adalah sistem berupa stasiun yang dipasang di perairan untuk memantau polusi laut, mengawasi pergerakan kapal, sampai dengan mengenal jenis terumbu karang yang ada di perairan tersebut. "Sistem ini adalah yang pertama di dunia," ujar Sekretaris Jenderal IMO, Koji Sekimizu kepada wartawan di Jakarta hari ini (3/8). Selain di Indonesia, proyek serupa ada di Malaysia dan Singapura. Serah terima proyek untuk tiga negara itu dilakukan di Batam Jumat sore ini. Koji menjelaskan, Batam dipilih sebagai lokasi proyek karena dianggap strategis untuk navigasi Selat Malaka dan Selat Malaysia. Pemasangan Marine Electronic Highway (MEH) oleh IMO ini mengeluarkan biaya sekitar 500.000 euro yang didanai oleh World Bank.
Jepang pasang Marine Electronic Highway di RI
JAKARTA. International Maritime Organization (IMO) memasang Marine Electronic Highway (MEH) di perairan Batam Indonesia. MEH ini adalah sistem berupa stasiun yang dipasang di perairan untuk memantau polusi laut, mengawasi pergerakan kapal, sampai dengan mengenal jenis terumbu karang yang ada di perairan tersebut. "Sistem ini adalah yang pertama di dunia," ujar Sekretaris Jenderal IMO, Koji Sekimizu kepada wartawan di Jakarta hari ini (3/8). Selain di Indonesia, proyek serupa ada di Malaysia dan Singapura. Serah terima proyek untuk tiga negara itu dilakukan di Batam Jumat sore ini. Koji menjelaskan, Batam dipilih sebagai lokasi proyek karena dianggap strategis untuk navigasi Selat Malaka dan Selat Malaysia. Pemasangan Marine Electronic Highway (MEH) oleh IMO ini mengeluarkan biaya sekitar 500.000 euro yang didanai oleh World Bank.