Jepang, pasar bitcoin terbesar dunia



KONTAN.CO.ID - Porsi perdagangan yuan-bitcoin (CNY/BTC) terhadap transaksi bitcoin global tinggal 1%, menurut data Cryptocompare.

Kebijakan keras China menutup bursa ransaksi bitcoin lokal mengubah komposisi pasar bitcoin global secara drastis. Sekarang sekitar 60% perdagangan bitcoin terjadi melalui pasar Jepang.

Volume perdagangan bitcoin di Jepang melonjak setelah berlakunya undang-undang di negara itu yang mengakui bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.


Bukan hanya itu, menurut news.bitcoin.com, pasar bitcoin Jepang termasuk yang paling terpusat. Sekitar 99% volume perdagangan BTC / JPY terjadi hanya pada tiga bursa.

Sekitar 80% perdagangan JPY/BTC berlangsung di bursa Bitflyer dan Bitflyerfx. Coincheck menyusul sebagai bursa Jepang terbesar kedua (15%), dan Zaif sebagai bursa ketiga (4%).

Pasar bitcoin AS menjadi pasar terbesar setelah Jepang, menyumbang sekitar 25% dari total transaksi global. Selama masa bayi bitcoin, sebagian besar perdagangan bitcoin dilakukan dalam USD.

Setelah masuknya pasar China ke pasar bitcoin pada akhir tahun 2013, pangsa total perdagangan dalam dolar AS turun menjadi kurang 10%.

Bitfinex adalah bursa dominan perdagangan USD, terhitung sekitar 40% dari volume perdagangan 24h terakhir. Bitstamp menjadi bursa kedua porsi 13%, diikuti oleh Gdax (12%), Gemini (7,5%), dan Poloniex (7%).

Pasar bitcoin USD termasuk yang paling terdesentralisasi, dengan sekitar 90% volume dibagi di tujuh bursa teratas.

Korea Selatan menjadi penyumbang transaksi terbesar berikutnya, yaitu 9% total perdagangan bitcoin global. 

Sebagian besar perdagangan Korea Selatan terjadi di bursa Bithumb (65%). Bursa Coinone dan Korbit masing-masing menyumbang sekitar 17% dari perdagangan masing-masing.

Lalu, perdagangan bitcoin-euro hanya menduduki pasar bitcoin paling dominan keempat. Porsinya sekitar 3,3% dari total transaksi global.

Jadi, boleh dibilang bitcoin telah menjadi matauang kripto Asia, bukan?

Editor: Hasbi Maulana