JAKARTA. Walaupun Jepang dihajar tsunami komitmen mereka tetap terhadap Metropolitan Priority Area (MPA) dan proyek-proyek yang mereka usulkan di Indonesia seperti pembenahan pelabuhan dan jalan tetap berjalan. Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengaku mendapat kepastian itu setelah menghubungi Fumihiko Igarashi, Senior Vice Minister of Finance dan Atsuko Shibota. “Bahkan mereka menawarkan kerjasama-kerjasama pembangunan trade facilitation,” tuturnya, dari Jepang. Senin, (14/3). Menurut Edi tsunami hanya berdampak pada Sendai Port dan Yokohama. “Saya tadinya khawatir karena adanya shortage listrik akan berpengaruh pada produksi di Jepang,” terangnya. Tapi ternyata Osamu Mizui, Director Information Management Office dari Biro Kepabeanan dan tarif bilang, bisa saja perusahaan-perusahaan Jepang memindahkan sementara produksinya ke luar Jepang termasuk Indonesia seperti komponen dan bahan baku. “Hebatnya lagi National Single Window Jepang tidak terpengaruhdengan peristiwa ini,” terangnya. Sebagai gambaran perdagangan non migas Indonesia dengan Jepang, ekspor non migas tahun 2009 US$ 11.979,0 juta, tahun 2010 US$ 16.496,5 juta. Sementara impor non migas tahun 2009 US$ 13.491,4 juta dan tahun 2010 US$ 19.688,0 juta.
Jepang pastikan komitmennya untuk investasi di Indonesia
JAKARTA. Walaupun Jepang dihajar tsunami komitmen mereka tetap terhadap Metropolitan Priority Area (MPA) dan proyek-proyek yang mereka usulkan di Indonesia seperti pembenahan pelabuhan dan jalan tetap berjalan. Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengaku mendapat kepastian itu setelah menghubungi Fumihiko Igarashi, Senior Vice Minister of Finance dan Atsuko Shibota. “Bahkan mereka menawarkan kerjasama-kerjasama pembangunan trade facilitation,” tuturnya, dari Jepang. Senin, (14/3). Menurut Edi tsunami hanya berdampak pada Sendai Port dan Yokohama. “Saya tadinya khawatir karena adanya shortage listrik akan berpengaruh pada produksi di Jepang,” terangnya. Tapi ternyata Osamu Mizui, Director Information Management Office dari Biro Kepabeanan dan tarif bilang, bisa saja perusahaan-perusahaan Jepang memindahkan sementara produksinya ke luar Jepang termasuk Indonesia seperti komponen dan bahan baku. “Hebatnya lagi National Single Window Jepang tidak terpengaruhdengan peristiwa ini,” terangnya. Sebagai gambaran perdagangan non migas Indonesia dengan Jepang, ekspor non migas tahun 2009 US$ 11.979,0 juta, tahun 2010 US$ 16.496,5 juta. Sementara impor non migas tahun 2009 US$ 13.491,4 juta dan tahun 2010 US$ 19.688,0 juta.