JAKARTA. Pemerintah Jepang menyampaikan simpati atas banjir yang melanda Jakarta. Bahkan, pemerintah Negeri Sakura menyatakan siap membantu rekonstruksi kerusakan akibat banjir. "Saya sampaikan simpati atas kerusakan dan kehilangan akibat hujan luar biasa. Jepang akan menyampaikan segalanya rekonstruksi tempat yang rusak karena banjir," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (18/1).Sebagai informasi saja, Greenomics Indonesia memperkirakan kerugian banjir yang melanda hampir sebagian besar wilayah DKI Jakarta bisa mencapai angka Rp 15 triliun. Kondisi tersebut didasarkan atas asumsi kedaruratan Jakarta akibat banjir dalam masa tanggap darurat selama 10 hari (17-27 Januari 2013), yang tentunya berdampak negatif pada sektor-sektor ekonomi dan perekonomian berbasis masyarakat. Lebih dari 70% ekonomi Jakarta bertumpu pada sektor tersier, yakni perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa. Kalau selama 10 hari ini Jakarta berada dalam posisi darurat akibat banjir dan sektor tersier tersebut berada pada posisi darurat juga secara riil, maka secara maksimal kerugian akibat banjir Jakarta bisa mencapai Rp 15 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jepang siap bantu rekonstruksi akibat banjir
JAKARTA. Pemerintah Jepang menyampaikan simpati atas banjir yang melanda Jakarta. Bahkan, pemerintah Negeri Sakura menyatakan siap membantu rekonstruksi kerusakan akibat banjir. "Saya sampaikan simpati atas kerusakan dan kehilangan akibat hujan luar biasa. Jepang akan menyampaikan segalanya rekonstruksi tempat yang rusak karena banjir," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (18/1).Sebagai informasi saja, Greenomics Indonesia memperkirakan kerugian banjir yang melanda hampir sebagian besar wilayah DKI Jakarta bisa mencapai angka Rp 15 triliun. Kondisi tersebut didasarkan atas asumsi kedaruratan Jakarta akibat banjir dalam masa tanggap darurat selama 10 hari (17-27 Januari 2013), yang tentunya berdampak negatif pada sektor-sektor ekonomi dan perekonomian berbasis masyarakat. Lebih dari 70% ekonomi Jakarta bertumpu pada sektor tersier, yakni perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa. Kalau selama 10 hari ini Jakarta berada dalam posisi darurat akibat banjir dan sektor tersier tersebut berada pada posisi darurat juga secara riil, maka secara maksimal kerugian akibat banjir Jakarta bisa mencapai Rp 15 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News