Jepang: Situasi Keamanan di Indo-Pasifik Tidak Stabil dan Semakin Buruk



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Situasi keamanan yang Jepang dan Prancis hadapi di Indo-Pasifik tidak stabil dan semakin buruk, menurut menteri pertahanan Jepang pada Kamis (20/1) di awal pembicaraan antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara

Pembicaraan bertajuk "dua-plus-dua" antara Tokyo dan Paris terjadi ketika Jepang mendorong untuk meningkatkan kerjasama keamanan dengan sekutu Barat saat menghadapi kekuatan China yang semakin besar dan pengembangan rudal Korea Utara.

Prancis memiliki wilayah di Indo-Pasifik dan menempatkan angkatan bersenjata di daerah tersebut. 


Ketegangan yang meningkat berkaitan dengan Taiwan, di mana China menegaskan kedaulatannya, telah menempatkan fokus yang tajam pada peran keamanan Jepang. Korea Utara juga meluncurkan rudal baru-baru ini dalam rangkaian uji coba senjata yang cepat.

Baca Juga: Iran, China, dan Rusia Gelar Latihan Militer di Samudra Hindia, Ini Manuvernya

Baca Juga: Kapal Perang AS di Laut China Selatan, China Beri Peringatan Keras

“Upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekuatan terus berlanjut di kawasan Indo-Pasifik, dan lingkungan keamanan di sekitar Jepang dan Prancis semakin buruk dan tidak stabil,” kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi, seperti dikutip Reuters.

Kishi dan Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly melalui konferensi video.

"Prancis adalah salah satu teman terdekat Jepang, dan pemain penting di Indo-Pasifik," kata Hayashi. "Hari ini, saya ingin memperdalam diskusi kami untuk meningkatkan kerjasama".

Para pejabat telah mengatakan menjelang pembicaraan, Jepang akan berupaya memperdalam kerjasama dengan Prancis, meskipun tidak jelas apa artinya secara praktis.

Jepang dan Prancis telah menyelesaikan beberapa kesepakatan keamanan utama, termasuk kesepakatan tentang transfer peralatan dan teknologi pertahanan. Keduanya telah meningkatkan latihan militer bersama mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Editor: S.S. Kurniawan