JAKARTA. Pemerintah Jepang mengaku telah memenuhi permintaan dari sejumlah negara untuk mengeluarkan sertifikat asal produk yang dihasilkannya. Juru Bicara Kedutaan Besar JepanG Satori Sato menyebut, beberapa negara meminta untuk mengeluarkan sertifikat asal daerah di mana produk itu dihasilkan. "Jepang telah menyediakan sertifikat tersebut, sehingga produk kami memungkin memasuki negara-negara lain," katanya disela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-Jepang, Sabtu (9/4) .Namun, Jepang tidak memberikan sertifikat itu untuk seluruh produknya yang diekspor. Menurutnya cukup rumit untuk menempatkan sertifikat tersebut untuk produk ekspornya.Meski demikian, Satori Sato menegaskan, produk ekspornya telah memenuhi standar dan aman. Terlebih terkait kemungkinan terkena paparan radiasi akibat kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. "Pemerintah daerah secara berkala memantau semua tingkat radiasi pada produk sayuran dan pertanian. Sampai saat ini, tingkat radiasi masih lebih rendah di banding standar Jepang," paparnya.Seperti diketahui, semenjak terjadi kebocoran pembangkit di Fukushima, muncul temuan beberapa produk Jepang terkena radiasi. Tak ayal, sejumlah negara menyetop impor produk asal Jepang. Sementara itu, Indonesia sendiri memilih untuk meminta sertifikat bebas radiasi. Selain itu juga melakukan pengawasan ketat terhadap produk asal Jepang.
Jepang tegaskan sudah keluarkan sertifikat asal produknya
JAKARTA. Pemerintah Jepang mengaku telah memenuhi permintaan dari sejumlah negara untuk mengeluarkan sertifikat asal produk yang dihasilkannya. Juru Bicara Kedutaan Besar JepanG Satori Sato menyebut, beberapa negara meminta untuk mengeluarkan sertifikat asal daerah di mana produk itu dihasilkan. "Jepang telah menyediakan sertifikat tersebut, sehingga produk kami memungkin memasuki negara-negara lain," katanya disela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-Jepang, Sabtu (9/4) .Namun, Jepang tidak memberikan sertifikat itu untuk seluruh produknya yang diekspor. Menurutnya cukup rumit untuk menempatkan sertifikat tersebut untuk produk ekspornya.Meski demikian, Satori Sato menegaskan, produk ekspornya telah memenuhi standar dan aman. Terlebih terkait kemungkinan terkena paparan radiasi akibat kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. "Pemerintah daerah secara berkala memantau semua tingkat radiasi pada produk sayuran dan pertanian. Sampai saat ini, tingkat radiasi masih lebih rendah di banding standar Jepang," paparnya.Seperti diketahui, semenjak terjadi kebocoran pembangkit di Fukushima, muncul temuan beberapa produk Jepang terkena radiasi. Tak ayal, sejumlah negara menyetop impor produk asal Jepang. Sementara itu, Indonesia sendiri memilih untuk meminta sertifikat bebas radiasi. Selain itu juga melakukan pengawasan ketat terhadap produk asal Jepang.