Jepang tertarik koridor Jawa dan Sumatera



TOKYO. Ketua Kaidanren (Economic Organization Federation atau semacam Kadin di Indonesia) Kaidanren Tiramasa Yonekura mmenyatakan ketertarikan pengusaha Jepang untuk ikut mengembangkan Koridor Jawa dan Sumatera.Kaidanren menyatakan ketertarikan tersebut dalam pertemuan dengan Wapres Boediono di Hotel The Prince, Park Tower Tokyo, Senin (15/11).Koridor Jawa dan Sumatera adalah dua dari enam koridor yang digagas Pemerintah Indonesia untuk dikembangkan sebagai kawasan industri. "Pembicaraan ini berkait dengan imbauan Wapres tentang pentingnya relokasi industri Jepang ke Indonesia," kata Yopie Hidayat, Staf Khusus Wapres, Senin (15/11).Memang, pengusaha Jepang saat ini mempunyai kecenderungan untuk mencari lokasi baru untuk industri mereka, yakni China plus One. Indonesia sangat berharap, bisa menjadi lokasi pilihan pengusaha Jepang tersebut. Sebab, Indonesia akan menjadi pintu gerbang ke ASEAN.Kaidanren menyampaikan usulan agar Pemerintah Indonesia turut meyakinkan JBIC untuk membantu investasi mereka ke Indonesia. Sebab, mereka umumnya ingin berpartisipasi dalam proyek-proyek besar, semacam infrastruktur, yang membutuhkan dana besar. Sehingga, keterlibatan JBIC sangat penting dalam investasi semacam ini. Apalagi, industri Jepang sendiri masih berada dalam pengaruh krisis ekonomi global.Mereka juga menekankan pentingnya proyek secara partnership. Ini sejalan dengan rencana Indonesia yang mempersiapkan BKPM sebagai one stop shopping untuk investasi di Indonesia.Sekadar tambahan informasi, saat ini Indonesia tengah mempersiapkan skema PPP (public private partnership), yang nanti akan direalisasikan dalam one stop shopping melalui BKPM. Sebagai show case project, saat ini BKPM menawarkan lima proyek. Yakni, proyek Umbulan, proyek listrik Jateng, proyek rel Bandara Soetta - Jakarta, proyek tol dari Kuala Namu, dan proyek pelabuhan Tanah Ampo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: