JAKARTA. Bombardier Inc, perusahaan manufaktur peralatan dan perbaikan kereta asal Jerman mendapat pesanan 10 set peralatan kereta rel listrik (KRL) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) senilai € 32 Juta.Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko menjelaskan, biaya untuk mendanai pengadaan KRL tersebut berasal dari pinjaman lunak KfW Banking Group Germany yang diteken Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 2008 lalu.KfW mensyaratkan pemerintah harus menggelar tender internasional untuk memanfaatkan dana pinjaman tersebut, sampai akhirnya menetapkan Bombardier sebagai pemenangnya. "Bombardier akan mengerjakan 10 set atau 40 unit traksi motor dan sistem kontrolnya di salah satu pabriknya di Swedia. Lalu sistem elektrifikasinya di pabrik Jerman, dan wheel set nya di pabrik Italia. Diharapkan pada November dan Desember ini sudah selesai dikerjakan 2 set yang langsung dikirim ke Indonesia," kata Hermanto, Selasa (6/4).Begitu sampai Indonesia, PT INKA Madiun ditugaskan pemerintah untuk merakit seluruh peralatan dan komponen tersebut sehingga menjadi KRL yang nantinya akan dioperasikan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ)."Pengembalian pinjaman itu dilakukan multy years, tetapi saya kurang paham detilnya karena yang mengurus Kemenkeu. Seluruh peralatan dan komponen yang dibeli dari Bombardier sendiri diharapkan selesai Oktober 2011," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan. Pekan depan, Tundjung memastikan akan mengecek pembuatan peralatan traksi motor dan sistem kontrol langsung ke pabriknya Bombardier di Swedia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jerman Garap 10 Set Peralatan KRL Indonesia
JAKARTA. Bombardier Inc, perusahaan manufaktur peralatan dan perbaikan kereta asal Jerman mendapat pesanan 10 set peralatan kereta rel listrik (KRL) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) senilai € 32 Juta.Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko menjelaskan, biaya untuk mendanai pengadaan KRL tersebut berasal dari pinjaman lunak KfW Banking Group Germany yang diteken Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 2008 lalu.KfW mensyaratkan pemerintah harus menggelar tender internasional untuk memanfaatkan dana pinjaman tersebut, sampai akhirnya menetapkan Bombardier sebagai pemenangnya. "Bombardier akan mengerjakan 10 set atau 40 unit traksi motor dan sistem kontrolnya di salah satu pabriknya di Swedia. Lalu sistem elektrifikasinya di pabrik Jerman, dan wheel set nya di pabrik Italia. Diharapkan pada November dan Desember ini sudah selesai dikerjakan 2 set yang langsung dikirim ke Indonesia," kata Hermanto, Selasa (6/4).Begitu sampai Indonesia, PT INKA Madiun ditugaskan pemerintah untuk merakit seluruh peralatan dan komponen tersebut sehingga menjadi KRL yang nantinya akan dioperasikan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ)."Pengembalian pinjaman itu dilakukan multy years, tetapi saya kurang paham detilnya karena yang mengurus Kemenkeu. Seluruh peralatan dan komponen yang dibeli dari Bombardier sendiri diharapkan selesai Oktober 2011," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan. Pekan depan, Tundjung memastikan akan mengecek pembuatan peralatan traksi motor dan sistem kontrol langsung ke pabriknya Bombardier di Swedia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News