BERLIN. Pemerintah Jerman ingin meraih berkah dari proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Jerman berambisi menjadikan Frankfurt sebagai tuan rumah bagi pusat perbankan Eropa. Jerman boleh jadi akan menjadi negara yang paling diuntungkan dari Brexit. Menteri Keuangan Jerman Thomas Steffen optimistis proses Brexit akan memperkuat ekonomi kawasan Uni Eropa. Sementara Jerman bakal diuntungkan sebagai markas bisnis pengganti London, Inggris. Pemerintah Jerman mengklaim bahwa saat ini sudah banyak perusahaan jasa keuangan yang ingin memindahkan pusat operasional ke Frankfrut.
Sejauh ini, yang sudah menyatakan diri akan memindahkan pusat operasional dari London ke Frankfurt yakni Standard Chartered (Stanchart). Laporan bulanan Kementerian Keuangan Jerman menyebut, Brexit berdampak positif bagi Jerman karena nasib masa depan Inggris dinilai belum pasti. Selain itu, akses pasar di London saat ini dinilai tidak aman. Sebagai gantinya, Frankfrut yang telah menjadi salah satu pusat keuangan di Eropa dapat menjadi alternatif paling mumpuni. "Peran Frankfrut sebagai pusat pengawasan perbankan di Eropa dapat diperkuat lewat kehadiran Otoritas Pengawasan Perbankan Eropa (EBA) yang saat ini masih berkantor di London," terang Kementerian Keuangan Jerman seperti dikutip Reuters, kemarin. Sejumlah organisasi global seperti European Medicines Agency (EMA) dan EBA yang selama ini berada di London, akan segera angkat kaki dari Inggris. Sebagai gantinya, kedua organisasi tersebut akan beroperasi di Jerman. Tunda investasi Agar bisa merebut hati pebisnis, Jerman langsung bergerak untuk menenangkan pasar dan memastikan Brexit tidak berdampak besar bagi ekonomi Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel di depan sejumlah pebisnis lokal meminta agar tetap bersatu dan berkomitmen atas rencana bisnis.
"Mari kita bersatu dan tidak membahayakan kebebasan pasar bersama," kata Merkel seperti dikutip
Bloomberg. Merkel menilai Jerman sebagai mitra dagang terbesar Inggris perlu menjaga stabilitas bisnis Uni Eropa. Merkel juga meyakini Prancis dan Belanda yang baru saja menyelesaikan pemilihan umum akan memperoleh kesempatan untuk mendongkrak ekonomi seperti Jerman. Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden Emmanuel Macron yang berencana untuk menyelaraskan struktur pajak. Di sisi lain, sejumlah besar investasi bisnis ditunda karena ketidakpastian hasil negosiasi Brexit. Kanselir Inggris Philip Hammond mengatakan Inggris harus segera mengatur transisi untuk menjaga iklim bisnis. "Ada sejumlah besar investasi bisnis yang sedang ditunda sampai para pebisnis merasa yakin untuk melakukan investasi," kata Hammond. Ia menambahkan bahwa penduduk Inggris menginginkan Brexit lancar, pekerjaan dan standar hidup terlindung.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie