JAKARTA. Pemerintah Republik Federal Jerman menyerahkan bantuan dana pembangunan sebesar 111.130.000 euro kepada Pemerintah Indonesia. Bantuan tersebut tertuang dalam enam persetujuan kerjasama teknik dan keuangan yang ditandatangani RI dan Jerman."Ada enam persetujuan yang ditandatangani pemerintah Indonesia-Jerman, utamanya adalah untuk pembiayaan rekonstruksi Aceh setelah bencana tsunami tahun 2004 lalu, dan gempa bumi di Yogyakarta tahun 2005 lalu," tutur Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Retno Marsudi usai penandatanganan kerjasama RI-Jerman, Jakarta, Selasa (20/4). Dari seluruh dana bantuan pembangunan tersebut, sambung Retno, 90% di antaranya merupakan hibah yang diberikan pemerintah Jerman, sedangkan sisanya berupa pinjaman lunak (soft loan)."Sebagian dana bantuan pembangunan telah diimplementasikan, seperti bencana tsunami Aceh pada 2004, dan gempa bumi Yogyakarta pada 2005. Jadi, sekarang ini sekadar formalisasinya saja," katanya tanpa menyebut jumlah bantuan yang digelontorkan ke masing-masing wilayah.Retno menjelaskan, selain bantuan pembangunan di daerah pascabencana alam Aceh dan Yogyakarta, Indonesia dan Jerman juga fokus untuk kerjasama di bidang teknik, yakni pembangunan pembangkit tenaga listrik."Satu dari enam persetujuan kerjasama tersebut akan mengarah pada pembangunan proyek geothermal atau pembangkit tenaga listrik. Dan, ini tidak hanya di Aceh dan Yogyakarta tetapi juga daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.Menurut Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Norbert Baas menyatakan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah ruah. Bahkan, 40% diantaranya merupakan panas bumi. Sementara, Jerman memiliki teknologi yang dibutuhkan Indonesia. Inilah yang akan dikembangkan dan disinkronisasikan sesuai kebijakan di masing-masing negara."Khusus untuk kerjasama terkait geothermal, Pemerintah Jerman memberi bantuan sebesar 7 juta euro dari total 111.300.000 juta euro," terang dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jerman Serahkan Bantuan Pembangunan 111.130.000 Euro ke Indonesia
JAKARTA. Pemerintah Republik Federal Jerman menyerahkan bantuan dana pembangunan sebesar 111.130.000 euro kepada Pemerintah Indonesia. Bantuan tersebut tertuang dalam enam persetujuan kerjasama teknik dan keuangan yang ditandatangani RI dan Jerman."Ada enam persetujuan yang ditandatangani pemerintah Indonesia-Jerman, utamanya adalah untuk pembiayaan rekonstruksi Aceh setelah bencana tsunami tahun 2004 lalu, dan gempa bumi di Yogyakarta tahun 2005 lalu," tutur Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Retno Marsudi usai penandatanganan kerjasama RI-Jerman, Jakarta, Selasa (20/4). Dari seluruh dana bantuan pembangunan tersebut, sambung Retno, 90% di antaranya merupakan hibah yang diberikan pemerintah Jerman, sedangkan sisanya berupa pinjaman lunak (soft loan)."Sebagian dana bantuan pembangunan telah diimplementasikan, seperti bencana tsunami Aceh pada 2004, dan gempa bumi Yogyakarta pada 2005. Jadi, sekarang ini sekadar formalisasinya saja," katanya tanpa menyebut jumlah bantuan yang digelontorkan ke masing-masing wilayah.Retno menjelaskan, selain bantuan pembangunan di daerah pascabencana alam Aceh dan Yogyakarta, Indonesia dan Jerman juga fokus untuk kerjasama di bidang teknik, yakni pembangunan pembangkit tenaga listrik."Satu dari enam persetujuan kerjasama tersebut akan mengarah pada pembangunan proyek geothermal atau pembangkit tenaga listrik. Dan, ini tidak hanya di Aceh dan Yogyakarta tetapi juga daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.Menurut Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Norbert Baas menyatakan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah ruah. Bahkan, 40% diantaranya merupakan panas bumi. Sementara, Jerman memiliki teknologi yang dibutuhkan Indonesia. Inilah yang akan dikembangkan dan disinkronisasikan sesuai kebijakan di masing-masing negara."Khusus untuk kerjasama terkait geothermal, Pemerintah Jerman memberi bantuan sebesar 7 juta euro dari total 111.300.000 juta euro," terang dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News