JAKARTA. Masyarakat kelas atas yang menjalankan aktivitas liburan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 diimbau untuk tak mengisi tangki mobilnya dengan bahan bakar minyak bersubsidi. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dengan menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi artinya masyarakat berpunya telah membantu meringankan beban negara. Selain itu, sebutnya, dengan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi tersebut, mesin mobil menjadi lebih awet. "Saya imbau saudara-saudara yang lliburan jangan beli BBM bersubsidi, belilah Pertamax," ujar Jero saat mengunjungi kesiapan Pertamina, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Senin (23/12/2013). "Masa liburan pakai subsidi? Tolongin lah negara. Kalau yang berpunya pakai subsidi, ini kurang baik. Kok enggak pakai SK? Ribet lah. Imbau-imbau dulu saja," lanjut Jero. Pada musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini, diprediksi ada peningkatan konsumsi BBM laiknya tahun lalu, yakni di daerah-daerah di mana masyarakatnya banyak merayakan Natal, serta destinasi wisata. Jero menuturkan, setidaknya ada enam provinsi yakni Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku-Papua, serta Kalimantan Tengah. "Tambahan, untuk Bali ini karena daerah tujuan wisata, peningkatan kebutuhan BBMnya 29 persen. Ini karena orang mau liburan ke sana," katanya.Di sisi lain, Jero mengingatkan Pertamina akan distribusi BBM. Pada bulan ini cuaca cukup ekstrim. Ia memperkirakan pengiriman ke wilayah timur Indonesia dari Jakarta bakal terganggu ombak besar di laut Jawa. Dalam kesempatan sama, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, menuturkan, pihaknya telah mengantisipasi pengiriman yang akan terkendala cuaca ekstrim. Sebulan sebelumnya, kata Ali, Pertamina telah melakukan stock build up. "Terutama di lokasi yang rentan gangguan cuaca seperti Indonesia bagian timur, Sulawesi, Kalimantan. Dan untuk di Jawa itu, Pengampon terutama yang LPG. Karena tinggi gelomang di laut Jawa sekarang sudah 3 meter. Bisa dibayangkan di laut Sulawesi," ujar Ali. Sementara itu, untuk kota-kota yang mengalami lonjakan konsumsi BBM, Pertamina sudah meningkatkan stok menjadi rata-rata 17 hari, dengan kapasitas yang lebih besar dibanding hari-hari normal. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jero: Masa liburan pakai subsidi? Tolonglah negara
JAKARTA. Masyarakat kelas atas yang menjalankan aktivitas liburan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 diimbau untuk tak mengisi tangki mobilnya dengan bahan bakar minyak bersubsidi. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dengan menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi artinya masyarakat berpunya telah membantu meringankan beban negara. Selain itu, sebutnya, dengan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi tersebut, mesin mobil menjadi lebih awet. "Saya imbau saudara-saudara yang lliburan jangan beli BBM bersubsidi, belilah Pertamax," ujar Jero saat mengunjungi kesiapan Pertamina, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Senin (23/12/2013). "Masa liburan pakai subsidi? Tolongin lah negara. Kalau yang berpunya pakai subsidi, ini kurang baik. Kok enggak pakai SK? Ribet lah. Imbau-imbau dulu saja," lanjut Jero. Pada musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini, diprediksi ada peningkatan konsumsi BBM laiknya tahun lalu, yakni di daerah-daerah di mana masyarakatnya banyak merayakan Natal, serta destinasi wisata. Jero menuturkan, setidaknya ada enam provinsi yakni Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku-Papua, serta Kalimantan Tengah. "Tambahan, untuk Bali ini karena daerah tujuan wisata, peningkatan kebutuhan BBMnya 29 persen. Ini karena orang mau liburan ke sana," katanya.Di sisi lain, Jero mengingatkan Pertamina akan distribusi BBM. Pada bulan ini cuaca cukup ekstrim. Ia memperkirakan pengiriman ke wilayah timur Indonesia dari Jakarta bakal terganggu ombak besar di laut Jawa. Dalam kesempatan sama, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, menuturkan, pihaknya telah mengantisipasi pengiriman yang akan terkendala cuaca ekstrim. Sebulan sebelumnya, kata Ali, Pertamina telah melakukan stock build up. "Terutama di lokasi yang rentan gangguan cuaca seperti Indonesia bagian timur, Sulawesi, Kalimantan. Dan untuk di Jawa itu, Pengampon terutama yang LPG. Karena tinggi gelomang di laut Jawa sekarang sudah 3 meter. Bisa dibayangkan di laut Sulawesi," ujar Ali. Sementara itu, untuk kota-kota yang mengalami lonjakan konsumsi BBM, Pertamina sudah meningkatkan stok menjadi rata-rata 17 hari, dengan kapasitas yang lebih besar dibanding hari-hari normal. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News