JAKARTA. Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor gas terbesar Indonesia. Karena itu, Pemerintah menawarkan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) kepada investor Jepang di rangkaian sela-sela pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Nusa Dua Bali. Kamis, (26/9). Pasalnya, jika Jepang ingin terus menikmati minyak dan gas bumi (migas) dari Indonesia, syaratnya adalah harus mau mengembangkan EBT di Indonesia. Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seperti dirilis Kementerian ESDM, Jumat (27/9). ”Kita harus cari jalan keluar agar tidak kelabakan karena kekurangan energi, agar you tetap dapat gas saya. Agar sisanya bisa lebih lama dan lebih banyak, maka ajaklah perusahaan-perusahaan Jepang investasi di Indonesia di bidang energi baru terbarukan,” tutur Jero usai menerima Menteri Negara Ekonomi, Industri dan Perdagangan Jepang, Kazuyoshi Akada. Menurut Jero, potensi sumber EBT yang dimiliki Indonesia sangat beragam dan berlimpah. Namun pengembangannya masih belum menggembirakan. Akibatnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi berbasis fosil masih cukup tinggi. Itu sebabnya, pemerintah akan memudahkan perizinan investasi migas di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menerapkan feed in tarif dan menawarkan pengembangan EBT kepada negara-negara sahabat.
Jero minta Jepang investasi energi terbarukan
JAKARTA. Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor gas terbesar Indonesia. Karena itu, Pemerintah menawarkan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) kepada investor Jepang di rangkaian sela-sela pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Nusa Dua Bali. Kamis, (26/9). Pasalnya, jika Jepang ingin terus menikmati minyak dan gas bumi (migas) dari Indonesia, syaratnya adalah harus mau mengembangkan EBT di Indonesia. Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seperti dirilis Kementerian ESDM, Jumat (27/9). ”Kita harus cari jalan keluar agar tidak kelabakan karena kekurangan energi, agar you tetap dapat gas saya. Agar sisanya bisa lebih lama dan lebih banyak, maka ajaklah perusahaan-perusahaan Jepang investasi di Indonesia di bidang energi baru terbarukan,” tutur Jero usai menerima Menteri Negara Ekonomi, Industri dan Perdagangan Jepang, Kazuyoshi Akada. Menurut Jero, potensi sumber EBT yang dimiliki Indonesia sangat beragam dan berlimpah. Namun pengembangannya masih belum menggembirakan. Akibatnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi berbasis fosil masih cukup tinggi. Itu sebabnya, pemerintah akan memudahkan perizinan investasi migas di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menerapkan feed in tarif dan menawarkan pengembangan EBT kepada negara-negara sahabat.