JAKARTA. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku kesal dengan pemberitaan media yang menyamakan namanya dengan 'jeroan' (organ tubuh bagian dalam hewan). Dia protes keras bila nama Jero dikaitkan dengan kata 'jeroan'. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut meminta agar media harus mengedepankan etika dalam pemberitaannya. "Ada media yang nulis nama saya 'jeroan', sampai keliatan jeroannya. Tidak boleh itu bilang begitu. Kita itu negara berbudaya, punya etika, saya bekas Menteri Kebudayaan 7 tahun dibilang gagap saya, sudah itu dibilang jeroan," kata Jero di Gedung DPR (5/12). Menurutnya, Jero adalah salah satu nama suci di Bali. Oleh karena itu, ia protes jika nama Jero dikaitkan dengan jeroan. "Saudara tahu, Jero itu di Bali nama sakral. Dinobatkan menjadi Jero Wacik dapatnya di pura itu. Itu nama pemberian dari Tuhan kepada saya, masak Jero diplesetkan jeroannya," keluhnya. Meskipun demikian, dia tidak akan mengambil tindakan hukum atas pemberitaan tersebut. "Capek saya mensomasi, tolong jaga budaya, etika," sarannya. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas awalnya memberikan keterangan dengan kalimat ambigu. Busyro mengatakan akan memeriksa 'jeroan' Jero Wacik untuk memeriksa dan mengkaji keterlibatannya. "Pada saat diperlukan pak Jero Wacik akan diperiksa, supaya tahu jeroannya," kata Busyro pada Kamis (29/8) lalu. Sejumlah media pun membuat judul dari pernyataan Busyro dengan kalimat, KPK janji periksa Jero Wacik agar tahu jeroannya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jero Wacik kesal sering disebut 'jeroan'
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku kesal dengan pemberitaan media yang menyamakan namanya dengan 'jeroan' (organ tubuh bagian dalam hewan). Dia protes keras bila nama Jero dikaitkan dengan kata 'jeroan'. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut meminta agar media harus mengedepankan etika dalam pemberitaannya. "Ada media yang nulis nama saya 'jeroan', sampai keliatan jeroannya. Tidak boleh itu bilang begitu. Kita itu negara berbudaya, punya etika, saya bekas Menteri Kebudayaan 7 tahun dibilang gagap saya, sudah itu dibilang jeroan," kata Jero di Gedung DPR (5/12). Menurutnya, Jero adalah salah satu nama suci di Bali. Oleh karena itu, ia protes jika nama Jero dikaitkan dengan jeroan. "Saudara tahu, Jero itu di Bali nama sakral. Dinobatkan menjadi Jero Wacik dapatnya di pura itu. Itu nama pemberian dari Tuhan kepada saya, masak Jero diplesetkan jeroannya," keluhnya. Meskipun demikian, dia tidak akan mengambil tindakan hukum atas pemberitaan tersebut. "Capek saya mensomasi, tolong jaga budaya, etika," sarannya. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas awalnya memberikan keterangan dengan kalimat ambigu. Busyro mengatakan akan memeriksa 'jeroan' Jero Wacik untuk memeriksa dan mengkaji keterlibatannya. "Pada saat diperlukan pak Jero Wacik akan diperiksa, supaya tahu jeroannya," kata Busyro pada Kamis (29/8) lalu. Sejumlah media pun membuat judul dari pernyataan Busyro dengan kalimat, KPK janji periksa Jero Wacik agar tahu jeroannya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News