KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali pesannya tentang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat pada hari Rabu (8/3). Meski demikian, Powell menekankan bahwa perdebatan masih berlangsung dan keputusan akan bergantung pada data yang masih akan dikeluarkan. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan digelar dua pekan ke depan. "Jika - dan saya menekankan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat mengenai hal ini - tetapi jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," kata Powell di hadapan Perwakilan Komite Jasa Keuangan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Komentar Hawkish The Fed Menyeret Bursa Asia ke Zona Merah pada Rabu (8/3) Powell menekankan hal itu lagi untuk menanggapi pertanyaan secara eksplisit tentang hasil yang diharapkan dari pertemuan 21-22 Maret mendatang dari Patrick McHenry, ketua komite dari Partai Republik. "Kami belum membuat keputusan apa pun," kata Powell, tetapi akan mencermati data pekerjaan yang akan rilis pada hari Jumat dan data inflasi minggu depan dalam memutuskan apakah kenaikan suku bunga perlu bergeser kembali ke tingkat yang lebih tinggi. Data inflasi baru-baru ini lebih buruk dari yang diharapkan. Selan itu, revisi bulan sebelumnya menunjukkan bahwa The Fed telah membuat kemajuan yang lebih sedikit dari yang diharapkan dalam mengembalikan inflasi ke target 2% dari level saat ini yang lebih dari dua kali lipat. Saat Powell menyampaikan pidato pembukaannya, data lowongan pekerjaan baru menunjukkan sedikit kemajuan pada satu ukuran yang menjadi fokus The Fed. Di mana pemberi kerja masih membuka 1,9 pekerjaan untuk setiap pengangguran, jauh di atas norma pra-pandemi. Namun, beberapa data memang bergerak dengan cara yang konsisten dengan pasar kerja yang lebih lemah yang diharapkan The Fed akan berkembang. Lowongan pekerjaan secara keseluruhan turun sedikit. Tingkat di mana pekerja berhenti terus menurun secara bertahap, tanda beberapa perpindahan pekerjaan pandemi telah melambat, sementara hak PHK meningkat.
Pesan Powell kepada Kongres minggu ini telah mengatur ulang ekspektasi ke mana arah The Fed, dengan penilaiannya yang blak-blakan bahwa "tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi daripada yang diantisipasi sebelumnya". Pasalnya inflasi tidak turun secepat yang terlihat beberapa minggu yang lalu.
Baca Juga: Powell: The Fed Mungkin Perlu Menaikkan Suku Bunga Lebih Tinggi dan Cepat Seiring dengan ekspektasi pasar berjangka terhadap kenaikan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuan The Fed mendatang, pejabat bank sentral akan memperbarui proyeksi tentang seberapa tinggi suku bunga pada akhirnya perlu dinaikkan untuk memadamkan inflasi. Dalam rangkaian proyeksi terakhir mereka, pada pertengahan Desember, perkiraan rata-rata dari titik tertinggi suku bunga acuan The Fed adalah antara 5,00% dan 5,25%, dibandingkan kisaran 4,50%-4,75% saat ini.
Editor: Yudho Winarto