KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dalam lanjutan latihan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, jet tempur Negeri Tirai Bambu diketahui telah mengepung Taiwan dari arah barat dan timur pada hari Senin (30/3).

Global Times melaporkan jet tempur China melintasi Selat Miyako untuk mencapai sisi timur Taiwan. Pada hari Jumat (26/3), pesawat-pesawat China ini juga melakukan latihan militer serupa.

Sekitar 10 pesawat militer China yang terdiri dari 4 jet tempur J-16, 4 jet tempur J-10, pesawat peringatan dini KJ-500, dan pesawat anti-kapal selam Y-8. Pada hari Senin mereka memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya yang diakui Taiwan.

Jalur penerbangan pesawat tempur pada hari Senin serupa dengan yang dilakukan pada hari Jumat. Saat itu militer China mengerahkan 20 pesawat tempur sekaligus.

Pada hari Senin, militer China juga mengirimkan kelompok pesawat lain yang tidak terdeteksi oleh Taiwan, namun berhasil terbaca pergerakannya oleh Jepang.

Baca Juga: Skala persenjataan militer China & Rusia memang mengerikan, bagaimana saat bertempur?

Pesawat pengintai Y-9 dan pesawat patroli Y-9 pada hari Senin terbang menyeberang dan kemudian kembali dari Selat Miyako. Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan pesawat pengintai Y-9 terbang dekat dengan sisi timur pulau Taiwan sebelum kembali.

Melihat rute yang digunakan, para analis memperkirakan bahwa armada udara China seolah mengepung Taiwan dari sisi barat dan timur.

Tidak hanya di udara, serangkaian latihan militer China di lautan juga mengindikasikan adanya upaya menjaga Taiwan dari kemungkinan intervensi oleh pasukan AS dan Jepang.

Sejalan dengan itu, siaran pers oleh Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang pada hari Jumat menyatakan bahwa sejumlah kapal perang China telah meninggalkan Laut Jepang dari Selat Tsushima dan menuju ke Laut Cina Timur pada hari Kamis (25/3).

Beberapa kapal yang diidetifikasi Jepang antara lain kapal perusak berpeluru kendali Type 055 Nanchang danType 052D Chengdu, dan kapal fregat berpeluru kendali Type 054A Daqing.

Selanjutnya: Militer AS khawatir agresi militer China ke Taiwan terjadi dalam waktu dekat