KONTAN.CO.ID - Angkatan Udara Singapura atau
Republic of Singapore Air Force's (RSAF) resmi memberikan peningkatan fitur canggih pada armada jet tempur F-16 mereka. Di dalamnya termasuk sistem radar yang memungkinkan jet tempur ini menyerang banyak target dari jarak jauh. Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) pada hari Minggu (24/9) menyampaikan bahwa peningkatan kemampuan ini dilakukan agar armada F-16 mereka mampu beroperasi dengan optimal hingga pertengahan tahun 2030-an. "Dengan kemampuan baru dan canggih ini, F-16 yang ditingkatkan akan memastikan kesiapan operasional dan kemampuan RSAF untuk mempertahankan langit Singapura hingga pertengahan tahun 2030-an," kata MINDEF dalam pernyataannya.
Baca Juga: Mengintip Pembaruan Kemampuan Militer China di Tahun 2023 Pada tahun 2019, RSAF mengumumkan akan membeli empat jet tempur F-35B untuk pengujian lengkap dengan opsi delapan unit lagi. Jet tempur F-35 ini akan menggantikan F-16 yang telah beroperasi sejak tahun 1998. Empat F-35B baru yang dipesan diperkirakan akan dikirim sekitar tahun 2026. Sebelum tiba di Singapura, pesawat-pesawat itu akan dikerahkan di benua Amerika Serikat untuk pelatihan dan evaluasi Upaya peningkatan kemampuan F-16 Singapura dimulai pada tahun 2016, kemudian dilakukan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Produsen Senapan Rusia Menguji Peluru Baru dengan Kecepatan Hipersonik Peningkatan Fitur F-16 Singapura
Jet tempur F-16 Singapura kali ini mendapatkan
Radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Sistem radar ini memungkinkan F-16 melacak dan menyerang beberapa target dari jarak jauh. AESA juga memberikannya kemampuan serangan darat di segala cuaca, memungkinkannya menyerang sasaran dengan amunisi presisi yang lebih mumpuni. Tidak hanya AESA, beberapa peningkatan terbaru untuk armada F-16 mencakup
Joint Helm Mounted Cueing System, di mana pilot akan dilengkapi dengan kemampuan
off-boresight tinggi
“first-look, first-shoot”.
Baca Juga: Cita-Cita Taiwan Miliki Dua Kapal Selam Baru Hingga Tahun 2027 Mengutip
CNA, fitur ini memungkinkan pilot mengarahkan senjatanya ke sasaran hanya dengan mengarahkan kepalanya ke arah sasaran. Sistem itu juga membuat para pilot mampu melihat gambaran umum data termasuk kecepatan udara, ketinggian dan jangkauan target, tanpa perlu melihat ke dalam kokpit selama pertempuran udara. Jet tempur F-16 Singapura saat ini juga akan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara modern seperti rudal Python-5. Rudal jenis ini dipercaya mampu menghadapi spektrum ancaman udara yang luas untuk meningkatkan tingkat kematian dan kemampuan bertahan hidup. Ada juga sistem amunisi udara-ke-tanah yang membuat F-16 dapat menyerang sasaran dengan akurasi lebih tinggi baik dalam kondisi siang maupun malam hari menggunakan amunisi seperti
Laser Joint Direct Attack Munition.
Baca Juga: Tentara Ukraina Modifikasi Drone Murah dengan Lakban dan Bom Armada F-16 Singapura juga mendapat kemampuan datalink Link-16 yang baru, yang memungkinkan berbagi informasi target dengan pesawat lain dan pasukan darat. Fitur terakhir yang ditambahkan ada pada rangkaian
Electronic Warfare. Kini F-16 Singapura mampu mendeteksi, mengidentifikasi, dan melawan ancaman yang ditimbulkan oleh musuh menggunakan sistem dukungan dan penanggulangan elektronik terintegrasi. Di dalamnya mencakup penerima peringatan, radar
jammer, dan dispenser sekam/suar.